Asal-usul nama rupiah setidaknya ada tiga versi. Pertama, berasal dari bahasa Mongolia. Kedua, turunan unit uang rupee India. Dan ketiga, diadaptasi dari bahasa Sanskerta. Bisa dibilang ketiga sejarah itu sebenarnya saling berhubungan.
Adapun versi keempat yang uangindonesia.com temukan hanyalah humor belaka. Yaitu legenda seorang nenek yang tinggal di lereng gunung merapi. Karena sesuatu hal dia menjadi banyak duit. Saking banyaknya sampai tidak tahu buat apa. Kemudian dibagi-bagikan gratis kepada tetangga.
Asal mula nama uang rupiah sebagai mata uang Indonesia berdasarkan kisah nenek tua itu tentu saja tidak benar. Hanya cerita fiktif. Meski begitu, cukup lucu dan menghibur. Jika Anda penasaran kisah detailnya silakan lanjut membaca sampai akhir.
Asal-usul nama rupiah (mata uang Indonesia) dari berbagai versi
Artikel ini khusus membahas nama rupiah. Untuk asal muasal uang silakan klik link. Di situ dijelaskan panjang lebar. Mulai dari sistem barter, uang barang, sampai uang yang sekarang kita gunakan. Ke depan mungkin berubah lagi. Saat ini saja sudah ramai penggunakan uang elektronik dan digital.
Berasal dari bahasa Mongolia
Versi pertama ini pernah muncul di Wikipedia. Barusan saya cek kembali tenyata isi artikel sudah berubah. Saat ini laman tersebut tertulis rupiah berasal dari bahasa India (rupiya). Bahasa India sendiri berasal dari bahasa kuno Sanskerta.
Padahal sebelumnya, tertulis menurut sejarawan Indonesia bernama Adi Pratomo, asal-usul nama rupiah berasal dari bahasa Mongolia. Kata aslinya rupia. Tanpa huruf h. Rupiah mendapat tambahan huruf h karena pelafalan orang Indonesia khususnya Jawa.
Dalam bahasa Mongolia, kata rupia berarti perak. Zaman dulu bahan pembuatan uang kalau bukan emas tentu perak. Kata rupia menyebar berkat Jengis Khan. Saat itu, ia dan dilanjutkan Kubilai Khan serta Timur Leng menginvasi India, Pakistan, Afganistan, Rusia, bahkan beberapa negara Eropa.
Selanjutnya, negara-negara bekas jajahan Mongolia itu melakukan perdagangan sampai ke Nusantara. Kegiatan ini membuat nama rupia mempengaruhi alat tukar yang digunakan untuk transaksi. Sekadar informasi tambahan, sebelum Negara Indonesia terbentuk, Nusantara merupakan nama sebutannya.
Turunan unit mata uang rupee India
Alasan pendapat asal-usul rupiah berasal dari turunan rupee India hampir sama dengan cerita di atas. Saat itu orang-orang India, khususnya Gurajat banyak melakukan hubungan dagang dengan penduduk Nusantara. Atas dasar ini, mereka disebut-sebut sebagai penyebar nama rupee India sampai ke sini.
Di atas dikatakan bahwa nama rupee India dipengaruhi Jengis Khan. Artinya, akar utamanya dari bahasa Mongolia juga dong? Tidak, beberapa pendapat mengatakan bahwa mata uang rupee India berasal dari bahasa Sanskerta. Kata aslinya ru-pya yang berarti perak juga.
Nama rupiah diyakini berasal dari turunan unit mata uang rupee karena pengaruh India di Indonesia cukup kuat. Kita bisa melihatnya dari kerajaan-kerajaan kuno Nusantara dan candi-candi peninggalan yang bercorak Hindu-Budha.
Dari bahasa Sanskerta
Nama mata uang rupee India diyakini berasal dari bahasa Sanskerta. Akan tetapi, bahasa kuno tersebut dulunya dituturkan juga oleh penduduk Nusantara. Sehingga bila ada pendapat yang menyatakan asal-usul nama rupiah berasal dari bahasa Sanskerta, masuk akal juga.
Kemudian ditambah alasan penguat lain. Pada Zaman Belanda yang mata uangnya gulden, orang-orang Melayu Nusantara menyebutnya ru-pya.
Legenda nenek tua bernama Rupiyah
Tersebutlah seorang nenek tua. Dia tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi. Namanya Rupiyah. Setiap hari hidup sendiri tanpa anggota keluarga lain. Meski begitu, Si Nenek mempunyai kebun cukup luas. Di tanah itulah tumbuh banyak pohon durian.
Pada masa itu Kependudukan Jepang. Saat tentara Jepang sedang operasi gerilyawan Indonesia, tidak sengaja melihat banyak durian. Mereka pun tertarik dan akhirnya menyerbu kebun milik Nenek Rupiyah. Meskipun begitu, bukannya dirampas melainkan dibayar menggunakan uang kertas.
Nenek Rupiyah akhirnya banyak uang. Saking banyaknya sampai bingung buat apa. Apalagi saat itu uang yang beredar kebanyakan logam bernama benggol. Akhirnya dibagi kepada para tetangga secara cuma-cuma. Mereka yang menerima pun sama-sama bingung. Sambil geleng-geleng kepala, orang-orang berucap, “Rupiyah, Rupiyah.” Kemudian sampai saat ini terkenallah uang rupiah.
Sekilas tentang rupiah
Rupiah adalah nama mata uang resmi negara kita. Meski begitu, awal kemerdekaan tidak serta-merta menggunakan uang dengan simbol Rp ini. Sebelumnya pakai ORI alias Oeang Repoeblik Indonesia. Empat tahun setelah merdeka, tepatnya 2 November 1949, barulah rupiah diresmikan secara nasional.
Berdasarkan tanggal tersebut, artinya rupiah telah digunakan hampir 70 tahun. Selama ini sudah banyak yang tercetak. Mulai dari bermacam-macam desain, nominal, sampai gambar pahlawan yang menghiasi. Setelah percetakan baru tentu saja uang lama ditarik dari peredaran. Dengan begitu jumlahnya tetap stabil.
Saat tulisan ini dibuat, uang rupiah Indonesia keluaran terbaru yaitu emisi 2016 (akhir tahun). Nominal terbesar Rp100.000,00 (uang kertas). Sedangkan terkecil Rp100,00 (logam). Nominal zaman dulu tidak sebesar sekarang. Bahkan ada sen. Silakan baca uang rupiah dari masa ke masa untuk melihat gambarnya.