Cara menyambung uang kertas sobek susah-susah gampang. Diperlukan kehati-hatian khusus agar hasil rapi. Dengan begitu, uang tetap laku sebagai alat tukar. Baik penjual, pembeli, pemberi dan penerima utang, ataupun pengguna lain mau menerima.
Salah satu cara menyambung uang paling disarankan ialah menggunakan selotip. Tentu saja selotip atau solasi mata satu (bukan double tape) yang transparan. Ukuran lebar satu sentimeter. Bukan berwarna apalagi lakban hitam berukuran besar.
Bagaimana bila tidak punya solasi? Kita bisa menggunakan benda lain. Di antaranya lem, stapler, putih telur mentah, dan butiran nasi matang. Berikut uangindonesia.com jelaskan tutorial menyambung uang kertas robek sampai dapat dipakai kembali.
5 Cara memperbaiki uang sobek
Penyebab uang kertas robek bermacam-macam (diuraikan di bawah). Asalkan tiap bagian tidak hilang, benda tersebut masih laku. Jangankan yang baru, uang lawas pun tak masalah. Akan tetapi harus diperbaiki dulu sebelum digunakan.
Dari sekian banyak cara, di antaranya sebagai berikut:
Menggunakan solasi atau selotip transparan
Menggunakan solasi merupakan cara paling disarankan. Selain rapi, hasil sambungan juga kuat. Rekatan tidak mudah copot. Bila tidak ada solasi, Anda dapat menggantinya dengan lakban transparan. Tinggal dibelah menggunakan gunting untuk memperkecil ukuran.
Cara penyambungannya gampang. Pertama, atur posisi kedua bagian sobekan agar terhubung dengan benar di atas meja. Pastikan setiap permukaan tidak terbalik. Mengapa? Karena bila salah harus dicopot untuk mengulangi dari awal. Bekas rekatan malah merusak uang makin parah.
Setelah posisi pas, tarik atau ulur solasi. Kemudian tempelkan tepat di tengah-tengah kedua bagian sobekan. Setelah itu uang dibalik. Ulangi proses penempelan pada sisi lainnya. Gunanya untuk memperkuat sambungan.
Menggunakan lem kertas
Menyambung uang robek menggunakan lem lebih gampang daripada dengan solasi. Akan tetapi hasil kurang baik. Selain itu tidak lebih kuat. Bila ditarik bisa copot kembali. Jadi cara ini kurang tidak dianjurkan.
Pertama, ambil salah satu bagian sobekan uang. Olesi pinggirannya dengan lem kertas. Pengolesan jangan lebar-lebar, cukup 1–2 milimeter. Setelah itu ambil bagian sobekan penghubungnya. Tumpukkan sedikit antarpinggiran hingga tersambung. Tekan-tekan dan tunggu sampai kering.
Itulah alasan penyambungan uang sobek menggunakan lem tidak begitu rapi. Antar-sobekan bertumpuk dan panjang uang berkurang 2–3 milimeter.
Menggunakan butir nasi matang
Butiran nasi matang mempunyai sifat lengket. Dalam keadaan terpaksa benda ini dapat dijadikan pengganti lem. Jika Anda mau mencoba cara ini, pastikan nasi benar-benar matang, lembut, dan saat pengolesan sudah lebur seperti lem. Dengan begitu sambungan tidak tebal meskipun kedua pinggir sobekan uang ditumpuk.
Menggunakan putih telur mentah
Selain butir nasi, benda lain yang dapat dimanfaatkan untuk menyambung uang kertas robek yaitu putih telur mentah. Cara penyambungannya sama seperti saat menggunakan lem. Hanya saja, putih telur tidak mudah kering. Setelah penyambungan perlu ditunggu lebih lama.
Untuk mempercepat pengeringan bisa disetrika, dibantu alat pengering rambut, kipas angin, dijemur, atau diletakkan di atas TV serta benda elektronik lain yang hangat. Kelebihan putih telur mentah yaitu hasil rekatan lebih kuat melebihi lem.
Menggunakan stapler
Menggunakan stapler juga tidak disarankan. Di samping tidak menyambung secara sempurna, staples malah merusak uang lebih parah. Sebut saja lubang bekas staples. Selain itu, bila distaples dan kemudian tertarik tidak sengaja, uang bisa robek makin lebar.
Maka dari itu penggunaan stapler sebaiknya dihindari. Jika terpaksa, cukup pada uang sobek yang tidak sampai terputus. Misal, robek hanya 2–3 sentimeter dan antarbagian belum terpisah. Apabila benar-benar diharuskan, satu kali jepretan stapler saja.
Kelemahan lain dari penyambungan menggunakan stapler ialah uang tidak bisa ditabung ke bank menggunakan mesin setor tunai. Dimasukkan ke mesin bisa membuat eror. Jalan satu-satunya harus melalui teller.
Penyebab uang sobek hingga perlu disambung
Penyebabnya bermacam-macam. Bisa disengaja ataupun tidak. Misal saat marah dan digunakan sebagai pelampiasan. Tentu hal ini dilarang. Pelaku bisa didenda dan dipenjara. Meski demikian, biasanya cuma ancaman. Beda dengan pemalsu uang yang benar-benar dihukum.
Sedangkan penyebab uang sobek secara tidak sengaja misal uang memang sudah lawas. Sehingga penggunaan hati-hati pun dapat merusaknya. Atau bisa juga menimpa uang baru. Saat dikeluarkan dari amplop, bukanya dengan cara ujung amplop disobek, uang di dalamnya ikut tersobek.
Jika sudah diperbaiki dengan cara disambung tetapi tidak ada orang lain yang menerima, Anda bisa tukarkan uang sobek ke bank. Selama memenuhi syarat akan dapat pengganti uang layak pakai. Jumlahnya setara dengan yang ditukarkan (tidak berkurang).