Dolar Zimbabwe sebenarnya dinonaktifkan sudah lama, yaitu sejak 12 April 2009. Namun, hingga saat ini kenangan mata uang dengan kode ISO 4217 ZWL itu masih membekas dalam ingatan orang-orang di seluruh dunia. Bagaimana bisa? Ternyata salah satunya dikarenakan foto-foto yang menggambarkan betapa murah nilainya beredar di internet sangat mengejutkan.
Saking membekasnya, di tahun 2017 jika ada pertanyaan apa mata uang terendah di dunia, saya yakin masih ada beberapa orang yang menjawab dolar Zimbawe. Jawaban tersebut tentu saja tidak benar. Setelah dolar Zimbabwe dibekukan, predikat mata uang terendah secara otomatis diduduki rial Iran—yang saat itu menempati posisi kedua.
Murahnya harga tukar mata uang dolar Zimbabwe memang keterlaluan. Jika tidak percaya, mari kita bandingkan. Saat ini per dolar Amerika senilai 35.000 rial Iran. Sedangkan jika ke dolar Zimbabwe, kurs terakhir per US$ diketahui 35.000.000.000.000.000 (tiga puluh lima kuadriliun). Benar-benar selisih yang sangat jauh meski hanya beda satu peringkat, bukan?
Baca juga: Nama-nama bilangan dengan jumlah nol banyak di atas juta, miliar, triliun, dan seterusnya
Sudah ada gambaran betapa murahnya mata uang dolar Zimbabwe? Jika belum, berikut uangindonesia.com tambahkan foto-foto yang membuatnya justru makin terkenal dan sampai saat ini masih dikenang oleh orang-orang di seluruh dunia.
1. Dolar Zimbabwe versus dolar Amerika Serikat
Seperti yang sudah dikatakan di atas, harga kurs mata uang dolar Zimbabwe adalah 35.000.000.000.000.000 per dolar Amerika Serikat. Jika dibandingkan, gambarannya seperti foto di atas.
2. Denominasi raksasa
Diberitakan penyebab melemahnya mata uang dolar Zimbabwe dikarenakan saat inflasi pun negara yang terletak di Benua Afrika itu tetap memproduksi uang sebanyak-banyaknya demi menutupi defisit. Bukan malah baik, ternyata hal itu justru membuatnya tambah parah.
Jika nilainya sangat murah dan kemudian dicetak dengan nominal kecil-kecil, tentu saja butuh lembaran sangat banyak. Untuk mensiasati agar tidak memboroskan kertas bahan baku, maka dicetaklah uang dengan denominasi 100.000.000.000.000 (seratus triliun) dolar Zimbabwe. Angka itu merupakan denominasi terbesar yang pernah dicetak di sana (emisi 2009).
3. Diangkut gerobak
Meski sudah dicetak dengan denominasi besar-besar, tetap saja warga setempat harus membawa lembaran uang dalam jumlah sangat banyak walau hanya untuk keperluan belanja sehari-hari. Saking banyaknya sampai harus diangkut menggunakan gerobak.
4. Bawa uang bertumpuk-tumpuk, anak kecil tidak merasa khawatir
Umumnya anak kecil tidak diizinkan orang tuanya untuk membawa uang dalam jumlah banyak. Selain kebutuhan dia masih sedikit, dikhawatirkan hilang atau jadi sasaran orang jahat yang hendak merampok.
Ternyata, hal seperti itu tidak berlaku di negara yang beribu kota Harare ini. Anak-anak di sini bisa membawa uang bergepok-gepok tanpa rasa takut. Memang takut apa, masyarakat sana walau pencopet pun sudah tidak berhasrat lagi pada uang.
5. Dijual sebagai souvenir
Jika pencopet saja sudah tidak berhasrat pada uang, bagaimanakah dengan masyarakat biasa? Daripada menjadikannya sebagai alat tukar dengan nilai mengenaskan, mereka lebih suka menjadikannya sebagai souvenir. Jika ada wisatawan asing datang, kertas-kertas dolar Zimbawe diperjualbelikan selayaknya barang oleh-oleh.
Usai diberhentikan sebagai alat transaksi, uang dengan simbol Z$ ini diberitakan semakin laku. Hanya saja lakunya sebagai barang antik yang unik untuk dikoleksi. Bukan hanya warga setempat yang menyimpannya untuk kenang-kenangan sejarah, warga asing juga tidak sedikit yang memburunya.
Baca juga: Barang-barang yang pernah dijadikan alat tukar pengganti uang
6. Harga ayam di Negara Zimbabwe
Di Indonesia, kita bisa membeli seekor ayam hanya dengan selembar uang. Di Zimbabwe, warga sana tidak bisa. Mereka harus membayarnya dengan berlembar-lembar uang untuk menggenapi harga. Yang saya bingungkan, kira-kira berapa harga kertas bahan baku untuk pembuatan uangnya? Bagaimana pula uang logamnya?
7. Seratus triliun hanya cukup untuk ongkos naik bus
Sekilas uang 100 trilun terdengar sangat banyak. Namun, jika ternyata uang sejumlah itu dalam satuan dolar Zimbabwe, tidaklah bernilai apa-apa. Jangan harap akan cukup untuk jalan-jalan ke luar negeri dengan pesawat kelas bisnis, duit segitu cuma bisa buat ongkos naik bus selama sepekan saja.
Jika ongkos naik bus saja segitu, bisakah Anda bayangkan butuh berapa dolar Zimbabwe agar bisa beli mobil?
8. Harga telur dan makanan lain di Zimbabwe
Daripada seratus triliun hanyak cukup untuk ongkos naik bus, lebih baik uangnya dibelanjakan makanan dan barang keperluan lain saja. Cukup tidakkah? Silakan lihat sendiri daftarnya.
- Tiga butir telur mentah: 100 miliar.
- Dua gulung sosis: 50,7 kuadriliun.
- Es Lolly: 200 ribu.
- Pembersih toilet: 102,5 kuadriliun.
- Sarung tangan lateks: 107,4 kuadriliun.
Harga-harga di atas berdasarkan salah satu situs jual beli online di Zimbabwe pada saat itu. Perlu diketahui juga, semua harga barang di sana setiap waktu dapat berubah—merangkak sangat drastis. Dalam sehari bisa sampai dua kali kenaikan.
9. Menghitung uang dolar Zimbabwe dengan ditimbang
Saking banyaknya lembaran uang yang dibutuhkan saat transaksi jual beli, kadang mereka menghitungnya bukan per lembar seperti yang dilakukan di negara lain. Lalu bagaimana ? Ditimbang. Mungkin cara itu ditempuh demi menghemat waktu.
Itulah kumpulan foto yang menggambarkan betapa murahnya mata uang dolar Zimbabwe waktu itu. Untuk sekarang, setelah uangnya dinonaktifkan, mereka memakai uang asing sebagai pengganti. Di antaranya dolar Amerika, renminbi Tiongkok, pound sterling Inggris, rupee India, dan rand Afrika Selatan yang merupakan masih negara tetangga.
Setelah menggunakan mata uang asing, perekonomian Negara Zimbawe dikabarkan perlahan mulai membaik.
Selanjutnya baca: Mata uang termurah di dunia adalah rial Iran, bukan dolar Zimbabwe lagi.
