10 fakta mata uang China yang menarik untuk disimak – Mata uang China ditetapkan IMF (International Monetary Fund atau Dana Moneter Internasional) sebagai mata uang dunia ke-5 di bawah urutan dolar Amerika, euro Eropa, yen Jepang, dan poundsterling Inggris, dengan alasan negara Tirai Bambu merupakan ekonomi terbesar kedua setelah Amerika. Selain itu mata uang China termasuk salah satu dari mata uang yang banyak paling banyak digunakan di dunia. Maka secara otomatis media banyak yang memberitakannya. Saat membaca dan memperhatikan beritanya lebih teliti, kita akan mendapatkan dua nama mata uang China yang kerap mereka sebut bergantian. Keduanya adalah yuan dan renminbi. Jika anda termasuk orang yang ingin tau lebih detail, di benak pasti akan timbul pertanyaan. Kira-kira mata uang China yang resmi yang mana, yuan atau renminbi?
Di artikel sebelumnya yang berjudul Sejarah mata uang China dan nilai kurs-nya hari ini, sebenarnya uangindonesia.com sudah panjang lebar menjelaskan bahwa nama mata uang China adalah renminbi. Sedangkan yuan adalah satuan unit dari mata uang yang bernama renminbi tersebut. Dari pada saya capek bolak-balik membahasnya, lebih baik anda baca sendiri saja. Silakan klik link di atas.
Ya begitulah fakta yang sebenarnya. Meskipun secara resmi mata uang China bernama renminbi dan disingkatnya RMB, tapi secara internasional mata uang negara yang terkenal hewan Panda-nya ini berkode ISO CNY yang merupakan kepanjangan dari Chinese Yuan (di Hong Kong disebut CNH). Mungkin karena sebab itulah banyak orang awam yang menganggap yuan dan renminbi sama saja alias tiada bedanya.
Selain fakta di atas, ternyata ada hal lainnya mengenai mata uang China yang menarik untuk disimak. Apa sajakah itu? Berikut inilah 10 fakta menarik tentang mata uang China.
10 fakta mata uang China yang menarik untuk disimak
1. Mata uang resmi China adalah renminbi, bukan yuan
Fakta menarik yang pertama ini sudah saya sedikit jelaskan maksudnya di atas. Jika itu belum cukup, di artikel sebelumnya juga saya sudah panjang lebar menjelaskannya. Jadi di sini saya tidak perlu menuliskannya lebih lanjut. Kita langsung melompat ke nomor 2 saja.
2. Yuan = koin bundar
Jika rupiah di Indonesia berasal dari bahasa Mongolia yang artinya perak, maka yuan di China artinya koin bundar. Arti tersebut merujuk pada koin perak bundar yang dulu berlaku di jaman Dinasti Qing.
Dalam konteks formal yuan ditulis (圓). Sedangkan dalam konteks informal yuan ditulis (元) dan artinya “permulaan”.
3. Yuan = won = yen ?
Di artikel-artikel sebelumnya saya sudah pernah bahas tentang mata uang won Korea dan yen Jepang. Antara yuan, won, dan yen ternyata memiliki arti sama, yaitu bundar. Jadi kesimpulannya, secara etimologi ketiga nama mata uang tersebut berakar dari kata yang sama. Bahkan penulisan formal “Yuan” dulu pernah digunakan juga untuk “Won” di Korea (hanja) sebelum kemudian diubah menjadi penulisan dengan hangeul seperti sekarang.
Artikel terkait:
4. Dijuluki redback dan bergambar Mao Zedong
Kalau memperhatikan mata uang China renminbi keluaran terbaru yang sekarang masih laku dan beredar, kita akan mendapati satu sosok tokoh yang mencolok karena gambarnya dia banyak terdapat di uang tersebut. Dia adalah Mao Zedong. Berdasarkan wikipedia, Mao Zedong adalah pendiri negara Republik Rakyat Tiongkok sekaligus presiden pertamanya.
Sebetulnya gambar uang renminbi yang sebelumnya pernah berupa ilustrasi sosok dari suku-suku minoritas China, seperti Tibet, Mongol, Hui, Miao, Uyghur, dll. Namun di seri-serinya yang terbaru, sosok Mao Zedong mendominasi ilustrasi di pecahan uang kertasnya.
Selain bergambar tokoh, uang china juga disertai gambar panorama dan bunga-bunga. Sehubungan dengan rupa lembaran 100 yuan yang berwarna merah, media Barat menjulukinya redback, berlawanan dengan Dolar AS yang kerap disebut greenback.
5. Uang kertas pertama di dunia
Berdasarkan sejarahnya, uang dulunya berbentuk koin dan terbuat dari bahan emas dan atau perak. Lambat laun saat transaksi meningkat dan uang koin begitu merepotkan maka dibuatlah uang kertas yang awalnya hanya berupa “surat kepemilikan emas”.
Dan ternyata selain sebagai penemu kertas, bangsa China juga sebagai pembuat uang kertas pertama di dunia. Saat itu meskipun perhitungan uang masih berbasis koin dan tembaga, tapi uang kertas sudah mulai digunakan. Seperti gambar di bawah inilah uang kertas pertama di dunia pada zaman Dinasti Song.
6. Jiao dan fen
Memang benar unit satuan pada mata uang China renminbi disebut yuan. Tapi yuan juga punya satuan yang lebih kecil lagi. Bingung?
Beginilah penjelasannya. Dahulu di rupiah kita kan ada satuan sen. Satu rupiah adalah seratus sen. Bila kita tulis Rp1.000,00, ini artinya uang tersebut benar-benar seribu rupiah pas tidak lebih sedikitpun. Namun saat kita tulis Rp1.000,50 ,ini artinya uang tersebut seribu rupiah lebih sepuluh sen.
Begitu juga dengan satuan yuan di China. Cuma bedanya di sini disebutnya Jiao dan fen. Unit-unitnya adalah sebagai berikut: 1 Yuan = 10 Jiao = 100 Fen. Sayangnya di seri Renminbi terakhir (kelima), fen sudah tidak ada. Pecahan terkecil hadir dalam bentuk uang koin adalah 0.1 Yuan (1 Jiao) dan 0.5 Yuan (5 Jiao).
Silakan baca: Cara penulisan Rp yang benar sesuai EYD
7. Bukan alat pembayaran resmi di Hong Kong dan Makau
Meskipun Hong Kong dan Makau adalah Daerah Administratif Khusus dan sebenarnya masih satu negara dengan China, tapi di 2 kota tersebut tidaklah menggunakan renminbi sebagai mata uang resminya. Mereka mempunyai mata uang sendiri. Di Hong Kong menggunakan Dolar Hong Kong, sedangkan di Makau memakai Pataca. Di Hong Kong kebanyakan toko akan menolak renminbi untuk pembayarannya. Sekalipun adaentah satu atau dua yang menerima, tapi biasanya nilai tukarnya disebut-sebut kurang bagus alias sangat rendah.
8. Nilai Tukar Tidak Sepenuhnya Mengambang
Di awal sejarahnya, Renminbi dijaga agar bernilai tukar tetap 2.46 Yuan per Dolar AS, kemudian direvaluasi hingga 1.50 Yuan. Namun ketika pasar dalam negeri Tirai Bambu mulai dibuka bebas pada 1980an, pemerintahnya mulai mendevaluasi nilai tukar agar harga barang-barang yang diekspornya jadi lebih kompetitif, hingga mencapai “puncak” level terlemah 8.62 Yuan per Dolar AS pada 1994.
Bulan Juli Tahun 2005, patokan terhadap Dolar itu sempat dilepas beberapa waktu, tetapi kemudian dipasang lagi. Kini, bank sentralnya menerapkan sistem managed floating, dengan menetapkan kisaran tertentu dimana nilai tukarnya bisa bergerak. Kisaran itu pun sering diubah-ubah. Artinya, nilai tukar Yuan tidak mengambang di pasar sepenuhnya seperti umumnya mata uang seperti Dolar AS, Euro, atau Rupiah.
9. Satu Mata Uang, Dua Nilai Tukar
Dalam kancah internasional, renminbi mempunyai kode ISO CNY dan CNH. Keduanya sama-sama dirilis oleh bank sentral People’s Bank of China (Bank Rakyat China). Tapi meskipun begitu kurs nilai tukar dan penggunaannya berbeda.
CNY mengacu pada mata uang yang hanya bisa dipindahtangankan di dalam batas wilayah China (mainland), sedangkan CNH yang kadang juga disebut sebagai offshore Yuan, bisa dipertukarkan di luar wilayah tersebut. Hong Kong merupakan hub internasional bagi pasar offshore Renminbi.
10. Obligasi Renminbi Disebut Juga “Dim Sum Bond”
Biasanya obligasi atau surat hutang bisa diterbitkan dalam valuta asing seperti dolar, euro, yen, ataupun renminbi. Karena saat ini renminbi sedang dalam masa kepopulerannya, banyak korporasi yang menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang tersebut. Dan obligasi-obligasi ini lebih dikenal dengan sebutan Dim Sum Bond.
Begitulah artikel kali ini yang membahas tentang 10 fakta mata uang China yang menarik untuk disimak. Semoga apa yang saya tulis di sini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda semua. Namun apabila ada salah kata ataupun kritik saran yang ingin anda sampaikan dan itu masih berhubungan dengan topik mata uang China, silakan tulis unek-unek anda di kolom komentar di bawah ini. Terimakasih