Tipe orang dalam memakai uang – Fungsi uang bermacam-macam. Di antaranya untuk transaksi jual beli, pengukur dan pemindah kekayaan, bahkan alat untuk membuat uang lebih banyak lagi (uang yang bekerja) juga bisa.
Begitu juga dengan orang menggunakan uang. Mereka memiliki pandangan yang tidak sama terhadap benda yang terbuat dari kertas dan logam itu. Ada yang pelit sampai sangat perhitungan meskipun untuk belanja kebutuhan sendiri, ada pula yang boros alias tidak pernah ragu untuk membeli barang mahal meskipun gunanya tidak begitu diperlukan.
Selain dua yang terkenal dan bertolak belakang itu, masih ada beberapa jenis/tipe lainnya. Meskipun jarang, tetapi tipe berikut kenyataannya ada. Mungkin sebagian orang akan menilainya aneh. Tipe tersebut adalah orang yang menghindari uang dan yang menganggap uang sebagai sumber masalah.
Empat tipe orang dalam memakai uang
Itulah empat kategori manusia berdasarkan cara penggunaan duit. Penggolongan di atas atas dasar pengamatan lingkungan sekitar dan juga dari hasil membaca unek-unek orang. Agar tau Anda atau teman Anda termasuk bagian mana, berikut ini uangindonesia.com jelaskan lebih detail.
1. Orang tipe pelit
Pelit berbeda dengan hemat. Orang akan dikatakan pelit kalau mengeluarkan uang untuk kebutuhan dirinya saja sangat sayang. Seperti misalnya saat sakit lumayan serius. Ia lebih memilih membeli obat di warung dari pada periksa ke dokter – padahal saat itu punya uang banyak.
Baca juga: Inilah perkiraan uang yang bisa dihemat dengan membeli smartphone
Ciri-ciri orang berkepribadian pelit:
- Terasa sangat berat kalau harus mengeluarkan uang dari dompet
- Mayoritas asetnya dalam bentuk tabungan atau deposito
- Merasa bahagia kalau melihat saldo buku tabungan meningkat tiap bulan
- Konservatif dan pencari “keamanan finansial”
- Sangat hati-hati jika mengambil keputusan yang berhubungan dengan uang meskipun dengan keluarga atau sahabat.
Nasehat untuk orang pelit
Orang pelit atau nama lainnya hoarder, segeralah mengeksekusi rencana-rencana keuangan yang sebelumnya telah dibuat. Kemudian pelajari cara membangun penghasilan pasif. Selanjutnya kurangi ketakutan mengambil risiko, apalagi jika risiko tersebut sudah terukur. Dan yang terakhir, buatlah agar uang yang bekerja, bukan Anda.
2. Orang tipe boros
Kalau pelit nama lainnya hoarder, boros nama lainnya adalah spender. Orang berkepribadian boros mempunyai sifat kebalikan dari pelit. Ia akan membelanjakan uang tanpa mikir panjang. Bahkan, ada juga yang hasrat belanjanya sampai tak bisa dikontrol oleh dirinya.
Baca juga: 9 cara mengatur uang yang salah dan harus dihindari segera mungkin
Ciri-ciri orang boros:
- Tidak bisa membedakan prioritas antara kebutuhan dan keinginan
- Baru akan merasa tenang jika memakai barang bermerk
- Mengutamakan gengsi (menurutnya makanan tidak harus enak dan sehat, yang penting mahal agar bisa difoto lalu upload ke media sosial)
- Susah menahan diri dari godaan belanja
- Kesulitan melunasi hutang-hutang pada akhir bulan.
Nasehat agar tidak boros lagi
Buatlah anggaran atau budget. Catatlah semua pengeluaran. Setelah itu, jangan lenggar anggaran yang telah dibuat. Berlatih untuk mencoba mengendalikan diri dari hasrat belanja. Dan jangan lupa rencanakan keuangan masa depan.
3. Orang yang menghindari uang
Tipe orang dalam memakai uang berikutnya adalah orang-orang yang menghindari segala urusan tentang uang. Menurut orang model ini, pembahasan seputar uang adalah hal yang sangat sensitif.
Ciri-ciri orang avoider
- Merasa tidak nyaman saat diskusi tentang uang meskipun dengan pasangan
- Sulit membuat keputusan yang berhubungan dengan uang
- Malas mengurus tagihan dan terkesan acuh terhadap kondisi keuangan keluarga
- Menyerahkan semua urusan tersebut kepada pasangan.
Nasehat untuk avoider
Ubah pandangan Anda mengenai uang. Hal ini bisa dilakukan dengan kursus atau mengikuti seminar tentang pengelolaan uang dan sejenisnya. Kemudian cobalah membuat tujuan keuangan Anda dan kemudian usahakan untuk mewujudkannya.
4. Orang yang menganggap uang sebagai sumber masalah
Orang tipe seperti ini bisa disebut the money monk. Biasanya orang yang masuk golongan ini adalah yang mendalami ajaran agama dan sejenisnya. Atau bisa juga yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang berpendapat kapitalis adalah hal yang buruk.
Perilaku yang biasanya dilakukan the money monk:
- Berpikiran kalau uang bisa merubah orang menjadi tamak dan memiliki sifat-sifat buruk lainnya
- Mempercayai uang sebagai salah satu sumber malapetaka
- Tidak suka memegang/memiliki uang banyak
- Jika memperoleh rezeki, diusahakan sesegera mungkin dihabiskan untuk amal, nyumbang, atau dibagikan kepada orang yang membutuhkan.
Nasehat untuk orang tipe the money monk
Sesekali melihat sisi lain bahwa uang tidak selalu buruk. Hal yang membuatnya buruk bukan uangnya, melainkan cara manusia menggunakannya. Memiliki banyak uang memang bisa membuat lupa diri, tetapi saat tidak punya uang, seseorang kadang juga bisa nekat untuk berbuat kriminal (mencuri, menipu, dan sebagainya).
Baca juga: Hukum pesugihan dan uang gaib dalam agama Islam
Demikianlah empat tipe orang dalam memakai uang. Apakah tidak ada satu kategori pun di atas yang cocok dengan kepribadian Anda? Kalau iya, mungkin Anda tipe hemat atau biasa-biasa saja. Kategori ini sengaja tidak dimasukkan ke daftar karena menurut saya, itu cara membelanjakan uang yang sudah paling tepat.