Pengertian ISO 4217 dan mengapa rupiah disingkat IDR – Saat kita melihat daftar kurs mata uang entah online di internet, surat kabar atau media lain, selain akan melihat hampir semua mata uang dikonversikan ke Dolar Amerika Serikat (seperti yang sudah dibahas sebelumnya di artikel dengan judul: Alasan Mengapa Dollar Menjadi Mata uang Internasional), kita juga akan melihat kode-kode mata uang tersebut. Seperti misalnya Rupiah ditulis IDR, US Dollar ditulis USD, Euro ditulis EUR, Yen Jepang ditulis JPY, dan lain sebagainya. Gambar di atas contohnya.
Kode-kode tersebut bukanlah singkatan asal, tapi melainkan berdasarkan standar ISO 4217. Standar internasional ini sudah banyak dipakai, sehingga meskipun hanya dituliskan kode yang berupa 3 huruf saja sudah bisa dipahami oleh khalayak umum tanpa harus nama mata uang tersebut dituliskan lengkap dengan nama yang aslinya. Keuntungannya tentu lebih ringkas dan bertujuan untuk mempermudah penulisan. Jika masih ada yang belum tau apa itu ISO 4217, baiklah kali ini uangindonesia.com segera membahasnya lebih lanjut.
Maksud dan Singkatan / Kepanjangan ISO 4217
ISO sendiri adalah kependekan dari International Organization for Standardization. Sedangkan ISO 4217 adalah standar internasional yang isinya berupa kode tiga huruf yang mendefinisikan nama mata uang. ISO 4217 juga biasa disebut kode mata uang. Daftar kode ini dipakai oleh perbankan dan bisnis seluruh dunia.
Sejarah kode ISO 4217 dimulai sejak tahun 1973. Saat itu komite ISO 68 memutuskan untuk mengembangkan pengkodean untuk mata uang yang tujuannya untuk mempermudah perdagangan komersial dan perbankan. Hingga Pada pertemuan yang ke-17 (Februari 1978) kelompok ahli Komisi Ekonomi PBB untuk Eropa menyetujui penggunaan sistem pengkodean tiga digit untuk ISO 4217, “Codes for the representation of currencies and funds“, untuk digunakan dalam perdagangan internasional.
Seiring perkembangan waktu dan politik di berbagai negara, ada saja negara yang baru merdeka karena memisahkan diri, kemudian membuat mata uang baru. Ada juga mata uang yang direvaluasi karena inflasi, dan ada juga negara yang mengganti nama mata uangnya dengan mata uang lainnya (seperti negara-negara anggota Uni Eropa misalnya, mereka menggantinya dengan mata uang Euro. Silakan baca di sini), sehingga kode mata uang ini juga pasti akan mengalami perubahan dan harus diperbaharui dari waktu ke waktu. Dan badan yang bertugas dan bertanggung jawab dalam hal pemeliharaan kode ISO 4217 adalah British Standart Institution.
Aturan ISO 4217: Mengapa Rupiah Disingkat dan Ditulis IDR ?
Setelah membahasa tentang ISO 4217, sekarang kita beralih ke aturannya. Mungkin masih banyak yang belum mengerti mengapa mata uang Indonesia yang bernama rupiah disingkatnya menjadi IDR, Dolar Amerika menjadi USD, Euro menjadi EUR, dll.
Aturan-aturan kode ISO 4217 tersebut adalah sebagai berikut:
Kode ISO untuk mata uang terdiri dari 3 huruf. Dua huruf pertama dari tiga huruf tersebut adalah kode negara (huruf kode negara ISO 3166-1, yang mirip seperti kode domain/TLD di internet itu loh. www.blabla.co.id untuk Indonesia, www.blabla.au untuk Australia, www.blabla.my untuk Malaysia, www.blabla.cn untuk China, dll). Sedangkan huruf ke-3 nya adalah inisial dari nama mata uang itu sendiri.
- Misal kode negara Indonesia adalah ID, dan inisial Rupiah adalah R. Maka kode ISO 4217 untuk rupiah adalah IDR.
- Kode negara Australia adalah AU, dan mata uangnya bernama Dollar Australia (inisial D), maka kodenya AUD.
- Kode negara Malaysia adalah MY, dan mata uangnya Ringgit (inisial R), maka kodenya MYR.
- Kode negara China adalah CN, dan mata uangnya Yuan (inisial Y), maka kodenya menjadi CNY.
Selain akan lebih singkat penulisannya seperti yang sudah saya katakan diatas, keuntungan lainnya adalah pengkodean ini mengatasi mengatasi masalah yang disebabkan penamaan mata uang yang sama seperti dolar, franc dan pound yang digunakan oleh banyak negara tetapi memiliki nilai yang berbeda-beda. Contoh salah satunya adalah baik Amerika Serikat, Singapura, maupun Australia sama-sama menggunakan nama mata uang dolar. Namun masing-masing memiliki nilai kurs yang berbeda. Maka dengan kode ini bisa menghindari kesalahpahaman. Karena dengan standar ini kita bisa menulis Dolar Amerika Serikat = USD, Dolar Singapura = SGD, Dolar Australia = AUD.
Kemudian jika sebuah mata uang mengalami revaluasi, maka huruf terakhir kode mata uang tersebut diubah untuk membedakannya dengan mata uang yang lama, contohnya: rubel Rusia yang berubah dari RUR ke RUB. Nah di sinilah peran British Standart Institution.
Saya kira cukup sekian dulu pembahasan tentang singkatan dan maksud ISO 4217 beserta penulisan kata IDR. Semoga dengan membacanya tidak ada lagi yang bingung dan masih mempertanyakan mengapa rupiah disebut IDR. Karena tulisan ini sudah cukup panjang, mengenai daftar kode ISO 4217 untuk masing-masing nama mata uang slurih negara di dunia, saya bahas besok saja. Terimakasih. Kritik, saran dan lainnya silakan tuliskan komentar dibawah ini. Bisa juga melalui laman kontak.