Masih ingat artikel sebelumnya yang berjudul Fakta gadis pengrajin tenun pada gambar uang 5000 rupiah? Dia adalah Natasha Annestessya atau biasa dipanggil Ceci. Perempuan asal Sumatra Barat ini sebenarnya bukanlah termasuk pahlawan nasional. Tapi dia berhasil menjadi model pengarajin tenun pandai sikek dan fotonya diabadikan di uang senilai lima ribu rupiah emisi 2001 bersanding dengan Tuanku Imam Bonjol. Selain dia, ternyata di dunia ini ada juga lainnya. Tepatnya di uang Yen, mata uang Jepang juga pernah menampilkan foto orang perempuan biasa, bukan termasuk pahlawan nasional di negara bunga sakura itu.
Adalah Ichiyo Higuchi. Pada saat lahir, nama sebenarnya adalah Natsuko Higuchi. Dia adalah perempuan biasa bahkan hidup di tengah keluarga yang miskin. Dengan alasan itu dia menjalani harinya sangat berat, melelahkan dan berpindah-pindah dari rumah satu ke rumah lainnya. Hal itu dilakukannya karena alasan ekonomi keluarganya. Lalu apa yang telah dia perbuat hingga foto dirinya berhasil diabadikan di mata uang berkode ISO 4217 JPY ini?
Ichiyo Higuchi gadis biasa yang fotonya berhasil tampil di mata uang Jepang
Semenjak meninggalnya sang ayah, Ichiyo menjadi anak yang paling bertanggung jawab atas keluarganya. Demi anggota keluarga biar bisa makan, Ichiyo mau melakukan pekerjaan apapun untuk bisa mendapatkan semangkuk nasi, sup miso shiru dan acar. Pekerjaan tersebut antara lain berdagang, menjahit, bahkan mencucikan kimono milik orang lain. Dari ayahnya sebenarnya dia punya bakat menulis puisi, cerpen, dan novel. Maka untuk tambahan penghasilan dia juga melakukan pekerjaan sebagai penulis meski sebenarnya pada waktu itu (Zaman Meiji) adalah hal yang mustahil jika seorang perempuan menjadi penulis.
Namun dengan bakat dan disertai tekad yang kuat, Ichiyo berhasil menjadi penulis hebat yang karyanya paling diperhitungkan di Jepang. Namun sayang, mungkin karena liku-liku perjalanan hidupnya yang sulit dan dirinya juga pekerja yang keras, maka kesehatannya terus memburuk karena digerogoti penyakit tuberkolosis. Dan di usianya yang masih sangat muda, tepatnya 24 tahun ia menutup mata untuk selamanya.
Jadi kapan dong fotonya mulai diabadikan pada mata uang Jepang? Kalau Ceci berhasil menjadi model pengrajin pandai sikek karena dia mengikuti acara pemotretan yang dilakukan oleh Peruri, sedangkan Ichiyo foto wajahnya baru bisa tampil pada uang kertas setelah beratus-ratus kemudian setelah meninggalnya.
Di Jepang, sajak dan karya tulisan dia baru banyak dibaca oleh orang-orang setelah Ichiyo meninggal dunia. Isinya sangat dihormati di sana. Maka terkenallah ia sebagai penulis hebat jaman itu. Maka alhasil pemerintah Jepang mengabadikan wajahnya pada mata uangnya. Tepatnya pada nomilal 5.000 yen (kok bisa sama seperti Ceci, ya?). Dan itu merupakan sebagai bentuk penghormatan atas kedudukam dirinya, karena selain dia tidak ada perempuan Jepang manapun yang fotonya berhasil bisa tampil di mata uang Jepang.
Maka dari itu jadi warga negara itu yang baik, bahkan kalau bisa menjadi inspirasi atau seseorang yang bisa berguna bagi bangsa dan negara. Meskipun mungkin tidak bisa digelar sebagai pahlawan nasional, siapa tau suatu saat nanti foto kita bisa diabadikan di lembaran mata uang resminya hehe. Daripada kebanyakan menghayal baca tulisan selanjutnya saja 10 lokasi tempat wisata yang gambarnya ada di uang kertas Indonesia.