Mungkin karena sebelumnya bikin artikel Daftar 10 orang terkaya di dunia, maka kali ini saya jadi memikirkan kebalikannya: siapa orang termiskin di dunia? Saya tetap yakin segala hal dalam hidup pasti ada perlawanannya. Misal, ada yang cantik/ganteng, ada pula yang jelek. Ada yang setajir Bill Gates, ada pula yang kere seperti yang akan di bahas di bawah ini.
Orang kaya jelas. Mereka tiap tahun di-kepo-in majalah Forbes. Mulai dari nama, jumlah total kekayaan, sampai dari mana duit berasal: apakah dari kesalahan teller bank kebanyakan menekan angka saat nabung atau punya pabrik uang sendiri. Yang jelas nama-nama mereka jadi terkenal dan gampang banget ditemukan serta ditelusuri melalui internet.
Bagaimana dengan orang termiskin di dunia? Ternyata sangat susah cari taunya melalui dunia maya. Dari sini saya memiliki dua kecurigaan. Pertama, karena sangken miskinnya maka mereka sama sekali tidak pernah berinternetan (jadi sama sekali tidak ada jejak digitalnya). Kedua, media sengaja tidak mau memberitakan. Pikirnya, lebih baik mengulas orang kaya saja sehingga bisa sekalian cari muka. Lumayan kan, siapa tau dilemparin segepok greenback?
Lalu siapakah orang termiskin di dunia?
Seperti yang saya bilang tadi bahwa mencari informasi siapa orang termiskin di dunia sangat susah. Sebenarnya keadaan begini memang “menguntungkan”. Maksudnya, kalau di internet sampai diberitau orang termiskinnya, maka setidaknya akan dua kemungkinan.
Pertama, orang miskin tersebut akan menjadi terkenal. Tau sendiri dong kalau sampai terkenal mau diapakan? Sudah pasti akan diundang TV, wawancara sana sini, dapat endorse, bahkan jadi bintang iklan/film. Kalau sampai hal ini terjadi bisa bahaya. Lama-lama dia menjadi punya duit melebihi Anda. Akhirnya posisi orang termiskin di dunia ditempati Anda. Mau? Tentu saja tidak.
Kemungkinan kedua hampir mirip dengan yang pertama. Meskipun tidak sampai terkenal dan menjadi artis di TV, setidaknya akan mengundang simpati orang-orang dermawan, termasuk orang terkaya di dunia, untuk menyumbang kepadanya. Jangan salah, miliarder-miliarder dunia kalau menyumbang bisa sangat banyak loh. Sehingga ya cerita akhirnya samalah seperti di atas alias tidak lagi menjadi orang termiskin di dunia.
Baca juga: Sumber penghasilan artis Syahrini yang selalu tampil glamor
Ada yang mengaku menjadi orang paling miskin di dunia
Mungkin karena “keuntungan” seperti di ataslah yang membuat ada saja orang yang mengaku menjadi orang termiskin di dunia. Salah satu yang saya temukan benar-benar membuat saya heran. Pasalnya, dia adalah orang Indonesia, sudah lama mengakunya (sejak 1980-an), dan setelah saya lihat-lihat, sebenarnya dia tidaklah semiskin itu. Siapakah dia? Lihat sendiri saja screenshot di gambar di atas.
Kalau Pak Hamdam ATT sih saya yakin motif pengakuannya bukan untuk mencari sensasi atau mengambil keuntungan seperti yang saya katakan di atas tadi. Beliau adalah seorang penyanyi lagu dangdut yang sangat terkenal di negeri ini. Dan salah satu lagu yang pernah dibawakannya berjudul Termiskin di Dunia. Lagu ini diciptakan oleh Endang Raes pada tahun 1987. Jadi, pengakuan seperti itu hanyalah untuk kebutuhan seni saja.
Ngomong-ngomong tentang lagunya, ternyata sangat bagus. Jika ada yang penasaran, belum tau karena ini lagu lama, berikut saya sertakan liriknya.
bukan ku menolak untuk mencintaimu
tetapi lihat dulu siapa diriku
karena engkau dan aku sungguh jauh berbeda
kau orang kaya aku orang tak punyasebelum terlanjur pikir pikirlah dulu
sebelum engkau menyesal kemudian(*)
jangankan gedung, gubuk pun aku tak punya
jangankan permata, uang pun aku tiadaaku merasa orang termiskin di dunia
yang penuh derita bermandikan air mata
itulah diriku kukatakan padamu
agar engkau tahu siapa akukembali ke *)
sebelum terlanjur pikir pikir lah dulu
sebelum engkau menyesal kemudian
Dan berikut ini link video hasilnya yang saya cari di Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=T68xbEA_nxg
Jadi bagaimana, apakah Anda percaya Pak Hamdan ATT adalah orang termiskin di dunia?
Selanjutnya baca: Lagu anak Aku Cinta Rupiah populer saat kurs rupiah terpuruk 1998.