Menurut sebagian pakar yang pernah saya dengar, dalam masalah duit yang paling penting adalah cara mengaturnya. Maksudnya, seberapa besar gaji yang kamu peroleh, kamu tidak akan bisa kaya kalau cara mengaturnya salah, misalnya seperti ungkapan ‘besar pasak dari pada tiang. Sebaliknya sekecil apapun gaji yang kau dapat tiap bulannya, setidaknya kamu akan merasa cukup kalau ngerti cara aturnya. Apakah kamu setuju? Menurut saya sendiri sih akan lebih baik kalau kita bergaji besar dan pintar mengaturnya, hehe.
Mengatur uang pribadi dalam kehidupan sehari-hari bisa dibilang gampang-gampang susah. Karena kita tidak hanya menghitung seperti matematika, tapi juga harus pandai-pandai menjaga pandangan dan menahan nafsu. Sudah bukan rahasia lagi kalau orang melihat barang bagus ditawarkan dengam harga murah pasti inginnya beli meskipun harus dibela-belain hutang. Apalagi kalau sedang pegang uang banyak habis gajian, nafsu belanja pasti tinggi meskipun barang tersebut sebenarnya tidak begitu diperlukan.
9 kesalahan mengatur uang yang harus dihindari
Hemat atau borosnya seseorang sebetulnya karena faktor kebiasaan yang dibawa sejak kecil juga. Mungkin saja didikan atau ajaran orang tua dulu sewaktu mengasuh kita saat kita baru mengenal tentang uang. Tapi bisa juga karena pengaruh lingkungan kita. Ajaran-ajaran tersebut membekas dan melekat sampai kita dewasa serta menjadi kebiasaan-kebiasaan yang terus kita lakukan sampai sekarang. Nah karena kebiasaan-kebiasaan tersebut ada yang positif dan ada pula yang negatif, maka kita harus mengenali untuk kemudian kita buang yang negatif biar kehidupan keuangan kita setidaknya membaik. Apa sajakah hal itu? Bersama uangindonesia.com mari kita bahas bersama.
1. Pengeluaran berdasarkan kata hati
Seandainya kita adalah robot yang tidak punya hati ingin ini itu, mungkin mengarur keuangan akan sangat gampang. Pendapatan gaji sekian, dipotong kebutuhan sandang, pangan, papan, dan hiburan sekian, kemudian sisanya tinggal ditabung dan kalau banyak buat investasi. Namun kenyataannya kita manusia yang kadang lebih banyak membeli barang berdasarkan kata hati, bukan berdasarkan kebutuhan. Seperti misalnya, sudah punya gadget dengan fitur cukup mempuni tapi karena melihat tawaran smartphone terbaru dengan harga miring, maka tidak berpikir panjang kita membelinya saja. Nah inilah kebiasaan yang kurang benar.
Jika kamu mempunyai sifat seperti ini dan sebetulnya memang ingin menghindarinya, saya ada sedikit tips nih. Yaitu, saat kamu sedang bosan di rumah, jangan pernah sesekali menghilangkan bosannya dengan jalan-jalan ke tempat belanja. Jalan-jalanlah ke tempat yang sekiranya tidak banyak penjual. Mengapa begitu? Karena saat kita bosan kita cenderung untuk menuruti kata hati dari pada membeli barang yang benar-benar kita butuhkan.
Tips lainnya ialah jika memang butuh belanja untuk keperluan sehari-hari, sebelum berangkat pastikan kamu sudah merencanakan di sana mau beli apa saja. Kalau perlu catat nama barang-barangnya biar sesampainya di sana tidak perlu cuci mata lihat-lihat barang lainnya.
2. Tergoda oleh teknik-teknik penjual
Selain belanja menuruti kata hati, yang harus dihindari selanjutnya adalah teknik-teknik penjual yang sepintas sangat menggiurkan. Pasti pernah lihat kan ada toko menawarkan barangnya dengan tulisan diskon 70% atau beli 2 dapat 1? Sudah gitu tulisannya gede banget lagi. Kalau kita tidak kuat-kuat ‘iman’ pasti akan tergoda melihat penawaran tersebut. Tapi coba teliti lagi, apakah barang tersebut benar-benar sedang kita butuhkan? Selain itu biasanya hal beginian hanyalah trik penjual saja. Harga barang tersebut didiskon sebesar itu setelah sebelumnya harga dinaikan dulu dari harga normalnya. Jadi hati-hati ya…
Tips untuk menghindari penjual yang begini adalah segeralah tinggalkan penjual tersebut meskipun si penjual agak-agak maksa dan kadang sampai membuat kita merasa gak enak. Jika kamu merasa sayang melewatkan diskon gede apalagi barang yang ditawarkan kemungkinan barang yang akan anda butuhkan kelak, jangan kuatir, penawaran diskon biasanya akan ada setiap waktu. Intinya kamu hanya sabar dan menunggu hari yang tepat saja.
3. Tidak pernah mengecek harga yang lebih murah
Saat anda belanja di pasar yang banyak penjual, jangan malas untuk membandingkan harga di penjual satu dengan penjual lainnya. Mungkin anda malas karena akan sedikit lebih capek, tapi ketahuilah dengan anda mau membandingkannya, bisa saja anda akan mendapatkan barang dengan merk dan kualitas sama tapi dengan harga 15% lebih murah. Ini untuk satu item saja, bagaimana kalau anda belanja banyak item? Mungkin totalnya kamu akan mendapatkan sisa uang belanja lebih banyak yang bisa untuk ditabung.
Oh ya dijaman sekarang ini makin maraknya toko online, kamu akan lebih gampang membandingkan harga di toko satu dengan toko lainnya, tinggal klik klik saja. Yang diperlukan hanyalah sedikit waktu saja.
4. Tidak memiliki rencana menabung
Saat anda muda saat baru bekerja mungkin anda tidak punya pikiran untuk menabung. Gaji yang didapat tiap bulan selalu habis karena tidak menerapkan gaya hemat untuk kehidupan sehari-hari. Suatu saat kamu akan menyadari akan pentingnya menabung mungkin pada saat kamu telah berusia 50 tahun, dan itu artinya kamu telat.
Seperti kata pepatah ‘sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit’, itulah yang bisa kamu pakai untuk hal ini. Meskipun kamu menabung sedikit demi sedikit, tapi kalau hal itu kamu lakukan dari sewaktu muda, pasti suatu saat nanti hasilnya akan banyak. Jika kamu adalah orang yang susah untuk menabung, saya ada sedikit tips juga nih. Sisihkan minimal 10% pada saat baru gajian. Kemudian uang tersebut langsung masukan ke tabungan. Lakukan hal tersebut sebelum kamu menggunakan uang gajian untuk hal lainnya, niscaya kamu tidak akan mengeluh gaji tak ada sisa buat ditabung.
5. Tidak memiliki catatan atas keuangan anda
Kesalahan cara mengatur uang yang selanjutnya adalah tidak memiliki catatan atas pemasukan dan pengeluaran pada keuangan kamu. Banyak orang yang tidak tau berapa jumlah pemasukan dan berapa uang yang yang dikeluarkannya untuk kebutuhan hidup sehari-hari, tiba-tiba saja orang tersebut hanya tau bahwa dompetnya telah kosong menjelang akhir bulan. Hal ini tentu salah. Karena bila seseorang tidak mengetahui catatan-catatan tersebut, dia tidak pernah tau hal apa yang seharusnya bisa dihemat ataupun yang seharusnya tidak dibeli karena tidak penting.
Memang mencatat segalanya itu saya sendiri akui sangat malas untuk melakukannya. Namun kalau kita mau melakukannya, hal itu akan sangat berguna untuk keperluan yang saya tadi sebutkan di atas.
6. Pemakaian kartu kredit yang tidak terkontrol
Kartu kredit pada kondisi tertentu memang sangat penting kegunaannya. Melalui kartu kredit, bisa saja anda mendapatkan dana sangat mudah pada saat darurat. Namun bila bukan kondisi kepepet, ada baiknya kamu hindari menggunakan kartu kredit karena bagaimanapun menggunakan kartu kredit kamu seperti sedang “hutang” dan nanti akhir bulan, baru kamu harus melunasinya.
7. Meminjam uang dengan bunga tinggi
Tempat meminjam uang yang paling gampang adalah instansi keuangan. Asal memenuhi syarat kamu pasti dikasih hutang. Namun instansi keuangan ini meminjamkan uangnya bukan secara gratis, di sana biasanya ada bunga.
Antara instansi keuangan satu dengan lainnya biasanya lain-lain suku bunya yang dibebankan kepada peminjam. Jika kamu memang harus meminjam uang dari tempat seperti ini, pastikan kamu memilih tempat yang membebankan denda paling rendah. Hindari pinjam yang bunganya di atas 17%.
8. Membiarkan uang merusak persahabatan
Masalah keuangan bisa terjadi kepada siapa saja tanpa kecuali. Untuk mengatasinya, selain pinjam uang ke instansi keuangan, tidak jarang juga orang yang pinjam ke sahabat dekat. Jika sekali dua kali hal sih hal ini sangat wajar. Namun sebaiknya kamu hindari ketergantungan pada sahabat dalam hal keuangan.
Meminjam uang kepada sahabat biasanya tidak ketat aturannya. Kamu mungkin lalai untuk segera mengembalikannya sewaktu punya uang dan mengulur-mengulurnya karena uangnya untuk kebutuhan yang lain. Nah mungkin saja teman kamu marah namun tidak mengungkapnya karena merasa tidak enak. Alhasil teman kamu agak jaga jarak dalam bersahabatan. Banyak kasus persahabatan lain yang bisa hancur gara-gara masalah uang.
9. Menjadikan kekayaan sebagai tujuan hidup
Nafsu manusia memang tidak pernah puas apalagi dalam hal uang. Seorang milyuner bisa saja masih merasa kurang meskipun sudah bergelimpangan harta sehingga kadang bagi dia adalah hal menyakitkan kalau harus membelanjakan uangnya meskipun untuk kebutuhan hidup dia sendiri. Hal ini tentu tidak baik karena bagaimanapun hidup bukan hanya tentang uang, kita juga perlu memperhatikan aspek-aspek kehidupan yang lain dan menjaga keseimbangannya.
Itulah kebiasaan-kebiasaan buruk orang mengatur keuangannya. Adakah diantaranya yang menjadi sifat anda? Kalau ada, segera buang ya.