Nama mata uang negara Jepang adalah yen. Negara yang terkenal dengan sebutan Nippon ini memang paling maju di Asia meski dulu pernah hancur luluh lantak gara-gara dijatuhi bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Maka tak heran banyak orang yang ingin tau apa rahasia mereka membangun negara yang dalam waktu singkat bisa melakukan perubahan yang sangat besar. Ternyata rahasianya adalah SDA nya. Sudah menjadi rahasia umum kalau orang Jepang itu gila kerja semua.

Tapi kali ini saya tidak akan membahas masalah kerja keras mereka. Yang akan saya bahas sekarang ini adalah mata uang yang digunakan secara resmi di negara yang dulu pernah menjajah Indonesia yang konon lebih kejam dari pada penjajah Belanda. Mengapa saya katakan kejam? Karena saya pernah dengar nenek bilang, “Jepang kui kejem senajan awake kuntet ngeluwihi londo sing gede duwur.”

Asal usul atau sejarah mata uang Jepang yen

Di negara yang sering disebut negeri matahari terbit ini, mata uang resmi yang digunakan adalah yen, tepatnya sejak 27 Juni 1871. Berdasarkan ISO 4217 kodenya JPY dan bersimbol ¥. Sedangkan kalau ditulis dengan huruf kanji menjadi 円. Aksara katakana tersebut sebenarnya dibaca en saja. Namun bisa menjadi yen berdasarkan romaji alias alih aksara dari bahasa jepang ke abjad latin.

Kalau berdasarkan arti, aksara kanji 円 tersebut berarti lingkaran. Pada tradisi orang jepang, jika mau menyebut mata uang, mereka biasa melambangkannya dengan lingkaran yang dibentuk dengan jari telunjuk dan ibu jari. Selain itu kan biasanya uang logam memang kebanyakan berbentuk bundar. Maka dari itulah mereka menyebut bundar itu mata uang mereka (yen). Cukup berbeda ya dengan asal muasal rupiah yang berarti perak dan berasal dari bahasa Mongolia.

Kelebihan mata uang Jepang yen

Selain gila kerja, orang yang bermata sipit ini juga mempunyai rasa disiplin tinggi dan sangat menghargai negaranya dengan baik. Hal ini diterapkan juga pada cara mereka memperlakukan uang yen pada kehidupan sehari-hari. Antara lain sebagai berikut:

1. Selalu tersedia kembalian dalam jumlah yang cukup

Jika anda berbelanja di toko/ warung negara Jepang, bisa dipastikan mereka akan ngasih uang kembalian dengan pas. Maksudnya tidak seperti di Indonesia yang kadang dikasih kembalian permen kalau stok uang receh habis.

Nah di toko-toko jepang, hal itu tidak akan terjadi. Mereka, para penjual pasti menyediakan uang receh sampai pada pecahan terkecil sekalipun, yaitu ¥1, meskipun sebenarnya pecahan tersebut sangat kecil dan tidak berarti.

Mengapa mereka sampai segitunya? Karena orang Jepang akan dianggap tidak serius jualan kalau tidak menyediakan stok kembalian receh dengan jumlah yang cukup. Silakan baca lainnya: Mata uang Thailand baht dilarang di injak.

2. Mudah dikenali, tidak terkecuali untuk para tuna netra

Uang kertas jepang memiliki lebih sedikit denominasi / pecahan bila dibanding mata uang kita, rupiah. Yaitu 4 pecahan doang. Selain sedikit, pecahan tersebut juga dilengkapi blind code semua (sedangkan rupiah hanya beberapa saja). Yaitu kode yang bisa digunakan untuk orang tuna netra biar bisa mengenali nominalnya dengan cara diraba. Adapun tanda tersebut adalah berupa tanda garis untuk uang 1000yen, tiga bulatan untuk 2000yen, satu tanda bulat untuk 5000yen dan garis siku untuk pecahan terbesar 10,000 yen.

Sejarah mata uang Jepang Yen, kelebihan dan kurs ke rupiah

Bagaimana dengan uang logamnya? Ternyata justru lebih mudah lagi dikenalinya karena masing-masing koin memiliki ukuran, berat, warna dan juga bentuk yang sangat berbeda.Koin terbesar dan paling terberat adalah pecahan 500 yen yang berwarna kuning berbahan nikel sedangakan koin paling kecil dan paling ringan berbahan alumunium adalah 1 yen nerwarna perak dan sisa lainnya adalah 100 yen. Bagaimana dengan pecahan 50 dan 5 yen? Dua pecahan ini memiliki lubang pada bagian tengahnya. Yang terasa lebih berat adalah 50 yen dan yang ringan adalah 5 yen.

3. Nilai yang hampir stabil dan rendah inflasi

Sebagai negara yang maju tentu perekonomiannya juga stabil. Stabil atau tidaknya perekonomian suatu negara kadang bisa kita amati dengan melihat harga barang-barang di negara tersebut mengalami inflasi yang tinggi atau tidak. Bila terjadi inflasi yang tinggi, itu adalah indikasi perekonomian tidak sehat. Nah di Jepang nilai Yen lumayan stabil. Harga karcis kereta kalau dibandingkan selama sepuluh tahun terakhir nyaris tidak ada perubahan sama sekali.

4. Jarang ditemukan uang yen dalam keadaan lecek dan dekil

Bank central Jepang memberlakukan sebuah aturan yang dikenal clean money policy. Jadi tidak heran di sini rata-rata uangnya terlihat baru. Tidak seperti rupiah milik Indonesia, mentang-mentang nominal uang kecil kadang dicoret-coret bahkan diedit gambar pahlawannya.

Selain kebijakan tersebut, hal lain yang menyebabkan uang yen terawat ya karena orang jepang memperlakukan dengan baik, sudah gitu bahan pembuatan uangnya juga dari bahan yang berkualitas tinggi (washi) yang otomatis menjadikannya tidak mudah rusak.

5. Design dan warna yang hampir sama sepanjang tahun

Untuk membuat uang model baru, negara Jepang memang tergolong “irit”. Uang yang beredar sekarang nyaris sama sepanjang tahun. Uang yang berlaku sekarang adalah series tahun 2004 kecuali untuk pecahan 2000 yen yang merupakan seri tahun 2000.

Khusus untuk design uang baru umumnya mempunyai pola yang hampir seragam yaitu bulatan putih yang berisi gambar transparan atau gambar air pada bagian tengah kemudian gambar tokoh selalu terletak di sebelah kanan.

6. Ada fitur pengaman yang menyebabkan sulit dipalsukan

Di negara ini melakukan pemalsuan uang bisa dibilang sangat susah sekali. Hal ini dikarenakan uang kertas yen dicetak dengan fitur pengaman yang sangat canggih. Salah satunya adalah stiker bulat yang berwarna perak. Bila anda mencoba memfotokopinya dengan mesin tercanggih sekalipun, maka akan menyebabkan warnanya menjadi hitam.

7. Gambar tokoh atau pehlawan yang unik

Kebanyak uang kan gambarnya pahlawan nasional yang berjasa pada negara, nah di gambar uang Jepang ada keunikan tersendiri. Yaitu letak gambar tokohnya berada diposisi sebelah kanan semua. Dan kalau kita perhatikan lebih lanjut, ternyata tokoh yang fotonya bisa tampil di situ bukanlah kaisar ataupun anggota keluarga kerajaan, bukan pula tokoh kepala negara. Yang tampil disitu justru tokoh pendidikan, peneliti atau bahkan penulis novel yang di negara kita nayris tidak dianggap terlalu penting. Novelis tersebut bernama Ichiyo, gadis dari keluarga miskin yang meninggal di usia muda karena penyakit tuberkolosis. Jika anda ingin mengenalnya lebih dekat silakan baca: Mata uang Jepang dengan foto perempuan biasa, bukan pahlawan nasional

Kurs mata uang Jepang Yen ke rupiah

Di atas sudah dibahas bahwa negara jepang adalah negara yang maju dengan perekonomian yang stabil. Jadi secara otomatis nilai tukar yen terhadap mata uang asing lainnya juga cenderung stabil bahkan bisa menguat. Namun kalau anda tetap ingin tau nilai konversinya, berikut saya sampaikan dibawah ini.

1 yen berapa rupiah? Jawabannya adalah 121,9777

1 yen berapa dollar Amerika? Jawabannya 0,0083

Nilai kurs di atas berdasarkan Yahoo Currency tanggal di mana artikel ini ditulis yaitu 2 Oktober 2015 alias terbaru saat ini.

Baca lainnya: Mata uang yang nilai kursnya paling tinggi di dunia

Author

Orang kaya memiliki TV kecil dan perpustakaan besar. Sedangkan orang miskin memiliki perpustakaan kecil dan TV besar. (Zig Ziglar)

Write A Comment