Banyak yang bilang orang Indonesia sulit tertib mengantre. Kita suka buru-buru, serobot sana-sini, siapa saja, agar cepat di depan meski dengan cara curang. Namun tidak di bank. Baik di BCA, BRI, BNI, Mandiri, maupun bank lain saya lihat cukup rapi dan teratur.

Antre dengan benar merupakan cara yang adil karena tidak ada nasabah lain yang dirugikan. Akan tetapi antrean terlalu panjang membuat kita bosan, lelah, dan mengantuk karena lama menunggu giliran. Namun, masalah-masalah itu kalau di bank sebenarnya bisa “diakali” seperti yang dibahas kemarin di sini.

Karena merasa buang-buang waktu padahal saat dilayani teller butuhnya tidak ada lima menit, akhirnya tidak sedikit orang ambil jalan pintas agar antre di bank lebih cepat dilayani. Ya, meskipun cara tersebut tidak seratus persen dibenarkan dan terlihat ekstrem.

Trik “curang” antre di bank agar cepat dilayani

Beberapa trik berikut bagi sebagian orang mungkin sedikit curang. Jadi, lebih baik jangan pernah dilakukan dan sebisa mungkin dihindari. Tujuannya agar tidak ada pengantre lain iri.

1. Titip transaksi pada pengantre lain di depan

Trik ini bisa diterapkan pada antrean berdiri ke belakang maupun dengan nomor. Caranya adalah cari pengantre di depan yang sekiranya bisa dipercaya. Awalnya diajak ngobrol biasa dulu. Kemudian sok akrab dan mulai utarakan niat untuk menitip transaksi.

Tidak semua transaksi bisa menitip seperti ini. Yang paling gampang adalah setor tunai/menabung. Pelaku tinggal serahkan uang dan nomor rekening yang dituju (kalau ada slip sekalian) lalu menunggunya di luar.

2. Cari nomor antrean yang dibuang/batal dipakai

Tips sedikit curang kedua agar tidak mengantre di bank terlalu lama adalah cari nomor antrean yang dibuang/batal dipakai. Setidaknya ada dua cara untuk mendapatkannya: 1. Patroli dan 2. Jaga tempat pengambilan nomor antrean.

Patroli atau keliling-keling yang saya maksud adalah mencari orang yang sudah ambil nomor antrean tetapi jenuh menunggu sehingga pulang ke rumah dan nomor antreannya batal digunakan. Kalau ketemu orang begini, langsung diminta saja.

Artikel terkait: Foto-foto lucu orang menggunakan ATM

Cara keduanya adalah dengan jaga tempat pengambilan nomor antreannya. Beberapa bank ada yang menggunakan nomor antrean yang alat penomorannya wajib dikembalikan. Sehingga orang yang berniat membatalkan akan mengembalikannya ke tempat ini.

3. Kongkalikong dengan satpam

Trik ini bisa dilakukan oleh mereka yang kenal satpamnya atau bahkan masih saudara. Seperti kita tau satpam biasanya orang yang bertugas menertibkan, jaga nomor antrean, bukain pintu, dll..

Caranya memang bukan meminta bantuannya untuk mencarikan tempat antrean di depan, melainkan dengan telepon dari rumah minta diambilkan nomor antrean yang lebih awal. Sehingga saat sampai di bank sudah tidak perlu antre lagi.

4. Ambil nomor antrean saat bank sudah tutup

Trik keempat ini cocoknya diterapkan pada bank yang nomor antreannya masih manual. Menjelang bank tutup semua nomor antrean dikumpulkan dan akan digunakan lagi besok. Kalau satpamnya “baik” mungkin orang tertentu diperbolehkan ambil nomor posisi awal-awal.

Kelemahannya harus datang ke bank dua hari berturut-turut. Hari pertama menjelang tutup dan hari berikutnya harus pagi-pagi agar nomor yang sudah diambil tidak terlewati oleh pengantre selanjutnya.

5. Jadi nasabah utama/nasabah prioritas

Dari semua trik di atas, nomor dualah yang paling mendingan. Bagaimanakah dengan nomor terakhir ini? Terserah, Anda boleh mengecapnya baik atau buruk. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu tau dengan pasti juga.

Artikel terkait: Inilah yang akan terjadi jika kita memasukkan ATM terbalik

Dengar-dengar yang namanya nasabah utama yang diprioritaskan adalah nasabah yang memiliki jumlah saldo sangat dan paling banyak di cabang bank setempat. Dia akan dilayani lebih dari lainnya. Salah satunya didahulukan saat antre.

Benarkah begitu? Saya belum pernah melihatnya dengan kepala mata sendiri. Jika Anda tau dan ternyata kabar tersebut salah, mohon koreksi melalui kolom komentar di bawah. Atau jangan-jangan justru Anda sendiri salah satu nasabah utama tersebut?

Author

Uang tanpa pengetahuan selalu berbahaya. (Napoleon Hill)

Write A Comment