Berdasarkan sejarah yang pernah saya baca, asal usul celengan memang berasal dari kata cel3ng (bahasa Jawa: babi hutan). Mendapat sebutan nama hewan berhidung khas itu karena waktu itu kebanyakan celengan berbentuk babi. Jadi, kata cel3ng tinggal dikasih saja akhiran -an.

Begitu juga pada bahasa Inggris. Celengan disebutnya piggy bank. Meskipun zaman sekarang dibuat bermacam-macam bentuk seperti ayam, angsa, dll. tetap saja benda yang fungsinya untuk tabungan rumahan itu disebutnya celengan. Agaknya ini bukti penguat bahwa celengan dan bentuk babi memang ada hubungan erat.

Namun, apakah benar sejarahnya begitu? Mengapa pula zaman dulu wujudnya harus hewan babi yang gendut, jorok, dan suka berkubang di lumpur? Serta aslinya celengan berasal dari mana dan sejak tahun kapan? Berikut uangindonesia.com coba menguraikannya berdasarkan berbagai sumber.

Baca juga: Cara membuat celengan dari kaleng bekas dan kayu bambu

Sejarah asal usul celengan

Dilansir dari Coming Anarchy (30/7/2013), kata piggy bank diambil dari bahasa Inggris Kuno “pygg“. Pada Abad Pertengahan, pengucapan kata tersebut adalah “pug”, bukan “pig”. Begitu pula artinya, bukan babi, melainkan nama salah satu jenis tanah liat.

Tanah liat ini banyak digunakan menjadi bahan gerabah. Jadi, segala macam barang entah bentuk mangkok, gelas, belanga, kendi, dan lain-lain disebutnya pygg. Hal ini termasuk juga celengan yang pada waktu itu bentuknya lebih mirip toples.

Kemudian, antara tahun 1400 dan 1700 terjadi kemajuan vokal dalam bahas Inggris. Kata “pygg” yang dulunya dibaca “pug” berubah menjadi “pig”. Selanjutnya banyak pengrajin yang membuat celengan dengan bentuk pig (bahasa Indonesia: babi).

Baca juga: Cara membuat celengan sendiri dari bahan botol air mineral bekas

Sebenarnya sejarah asal usul celengan dari Indonesia atau Eropa?

Kalau berdasar cerita di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa celengan atau pada bagian ini akan lebih tepat disebut sebagai benda yang berfungsi untuk mengumpulkan uang koin logam receh, sejarahnya berasal dari Eropa. Namun, ternyata ada beberapa pihak yang menyatakan justru dari Indonesia.

Tepatnya dimulai tahun 1293–1500. Kerajaan Majapahit saat itu mengalami peningkatan kemakmuran berkat sektor nonpertanian. Di wilayah ini sebenarnya sudah ada uang koin emas dan perak. Akan tetapi, jual-beli menuntut adanya pecahan dengan nominal lebih kecil lagi. Akhirnya imporlah uang kepeng dari Tiongkok.

Nah, orang-orang kala itu menyimpan dan mengumpulkan uang recehan ke dalam benda yang terbuat dari bahan tanah liat dan berbentuk babi (cel3ng). Mengapa harus cel3ng? Bentuk ini dipilih karena sifatnya yang gemuk, berbadan subur, dan pemakan segala. Intinya beberapa orang meyakini babi atau cel3ng adalah simbol kemakmuran.

Selanjutnya baca: Cara membuat celengan berbentuk hewan babi, kura-kura, dan sapi dari botol bekas.

Author

Orang kaya memiliki TV kecil dan perpustakaan besar. Sedangkan orang miskin memiliki perpustakaan kecil dan TV besar. (Zig Ziglar)

Write A Comment