Pengertian uang gaib / ghaib / goib adalah uang yang konon berada di tempat alam gaib yang bisa ditarik dengan ritual tertentu dan nantinya bisa digunakan untuk keperluan di dunia nyata ini. Meskipun di zaman yang sudah maju seperti sekarang ini sudah banyak yang tidak mempercayainya, namun tidak sedikit yang masih bersikeras mengatakan bahwa uang seperti ini benar adanya dan pernah melihat ada orang yang berhasil mendapatkannya. Oh ya orang yang mempercayainya tidak hanya dari golongan orang bodoh yang tinggal di pedesaan saja loh, orang kota yang berprofesi sebagai guru dan dosen pun pernah ada berita yang mengabarkan mereka terlibat urusan beginian.

Saya sendiri jujur sangat sulit untuk mempercayainya. Meskipun katanya di alam sana ada kehidupan yang mirip seperti di alam nyata ini, namun bagaimana bisa di sana ada uang yang bisa laku kalau digunakan oleh manusia? Terus mata uangnya apa, rupiah kah, dolar kah atau lainnya? Kemudian yang paling membuat saya penasaran adalah bagaimana nomor serinya? Karena seperti kita ketahui bahwa uang itu dibuat oleh pemerintah dengan nomor seri yang berbeda-beda.

Rasa penasaran saya berhasil dijawab oleh mereka tapi bermacam-macam versi. Ada yang bilang di sana terdapat macam-macam mata uang. Kalau seseorang melakukan ritual dan berhasil, orang tersebut boleh pilih mata uang yang dimaunya. Kemudian dari mana alam gaib mendapatkan stok uangnya? Jawabannya bermacam-macam. Ada yang bilang mereka mahluk gaib (jin) mencurinya dari dunia manusia. Bagaimana nomor serinya? Katanya nomor serinya sama tapi keduanya sama-sama bisa dibuktikan keasliannya oleh pihak bank. Begitu jawabannya, saya sendiri tidak melihat dengan mata kepala sendiri…

Ritual cara mendatangkan uang gaib

Untuk menarik uang gaib dan diboyong ke dunia ini syaratnya harus melakukan ritual-ritual tertentu. Umumnya ritual tersebut harus ada pemandunya. Pemandu tersebut ada yang berpenampilan seperti embah / dukun, ada pula yang berpenampilan kiyai. Oh ya, setau saya dalam islam hal beginian sebenarnya tidak diperbolehkan, dosa.

Bila orang yang berniat mencari uang gaib, biasanya dia pergi mencari mbah yang diyakininya bisa membantu ( master uang gaib ). Orang tersebut mencarinya lewat info yang disebarkan lewat mulut ke mulut. Oh ya, zaman sekarang banyak juga sih dukun perantara uang gaib yang menawarkan jasanya lewat media iklan koran, majalah, dan sebagainya.

Antara dukun satu dengan dukun lainnya bisa saja berbeda prosesi ritualnya. Ada yang cuma bayar mahar dan nanti dikasih selembar uang kertas dengan nominal tertentu. Nanti uang tersebut bisa dibelanjakan di warung atau toko, tapi malamnya uang tersebut bisa kembali ke kantong orang yang tadi. Begitu terus menerus sampai batas tertentu sesuai mahal atau murahnya mahar yang dibayarnya. Ada juga yang harus menyerahkan sejumlah uang tertentu dan kemudian digandakan jumlahnya. Makin banyak modalnya, makin gede hasilnya. Dan nanti tinggal dibagi saja dengan dukun perantaranya.

Namun ada juga yang ritualnya harus menyertakan tumbal dan membutuhkan waktu yang lama. Tumbalnya tidak main-main, nyawa anak kandung sendiri bisa saja diambil oleh makhluk gaib sebagai persyaratannya. Ritual ini biasa disebut pesugihan gaib atau nyupang.

Selain nyupang ada juga yang namanya jual sate gagak. Setelah memberikan mahar ke dukun dan dikasih tau aturannya maka kemudian dia membeli burung gagak hitam. Dimasak dan dibikin sate sedemikian rupa kemudian malamnya dijual ke tempat yang angker pada tengah malam. Konon aroma satenya bisa mengundang makhluk gaib untuk membelinya. Nanti tinggal tawar-menawar dan minta harga setinggi mungkin. Katanya makhluk gaibnya mau saja dan memberikan uang yang dia minta. Dengan cara inilah mereka mendapatkan uang gaibnnya dari mahkluk halus. Namun ceritanya banyak orang gagal karena takut menjalaninya.

Begitulah beberapa cara mendapatkan uang gaib yang berhasil saya himpun dari berbagai sumber. Mungkin di luar sana masih banyak lagi metode-metodenya. Namun intinya sama yaitu usaha untuk mengambil uang yang berada di alam gaib untuk kemudian dibawa ke dunia nyata.

Yang jadi pertanyaan saya adalah mengapa dukun tersebut mau capek-capek membantu orang melakukan berbagai ritual menyeramkan tersebut hanya demi mahar yang jumlahnya lebih sedikit dari hasilnya? Mengapa tidak melakukan ritual sendiri saja biar uang gaib yang didapat bisa lebih banyak dan tentunya menjadikan dukun hidup lebih kaya? Di sinilah saya merasa dukun-dukun tersebut hanyalah bohong belaka dan bahkan hanya menipu.

Namun lagi-lagi ada jawaban dari mereka. Niat mereka hanya mau menolong orang yang sedang kepepet membutuhkan uang.

Benarkah ada cara mendatangkan uang gaib?

Mau membantu orang-orang yang sedang kepepet membutuhkan uang, terlilit hutang karena usaha ditipu orang, dan sebagainya. Itulah jawaban para dukun saat ditanya mengapa mereka membuka jasa uang gaib. Namun bagi orang yang tidak percaya dunia gaib apalagi uang jenis seperti ini, mereka berpendapat bahwa dukun tersebut hanyalah menipu. Motif dukun palsu hanyalah untuk mendapatkan uang yang tadi disebut mahar. Sedangkan uang gaibnya sendiri tidak pernah ada. Apabila setelah melakukan serangkaian ritual-ritualnya namun tidak ada hasil, sang dukun tinggal jawab gagal, tidak berhasil, kurang syarat, niatnya kurang sungguh-sungguh. Kalau jawabannya seperti itu, masih mendingan. Bagaimana jika jawabannya kurang mahar, kurang mahar sedikit lagi dan begitu terus-menerus? Bisa-bisa dukun tersebut memporoti sampai korban bela-belain jual tanah dan rumah serta pinjam sana-sini.

Memang begitulah cerita-cerita orang yang hendak berniat mencari uang gaib. Kebanyakan mereka gagal dan hidupnya makin menderita. Sedangkan sang dukun kabur entah kemana. Mau melapor ke polisi, mungkin kita jadi malu dan tidak punya bukti yang kuat. Saran saya entah itu uang gaib beneran ada atau tidak, lebih baik kita mencari rezeki yang halal dan legal saja. Bukankah kalau uang gaib beneran ada dan berhasil dibawa ke dunia nyata berarti itu menambah uang yang beredar di negara ini? Kalau makin banyak uang beredar, otomatis makin tinggi inflasi. Dan tentunya ilegal juga karena pihak yang berwenang mencetak, menerbitkan, dan mengedarkan uang rupiah di negara kita tercinta ini adalah BI.

Author

Kekurangan uang adalah akar dari segala kejahatan. (Mark Twain)

Write A Comment