Emoticon atau biasa disingkat emo saja dalam bahasa Indonesia di sebut emosikon. Adalah simbol atau gabungan dari beberapa jumlah simbol yang digabungkan sehingga membentuk ekspresi wajah. Asal usul emoticon sebenarnya berasal dari dua gabungan kata emotion / emosi dan icon alias simbol. Umumnya emo digunakan saat orang sedang menulis sms, Facebook, Twitter, blog, dan lainnya yang penyampaiannya hanya terbatas pada tulisan saja. Maka dari itulah ditambah simbol kode emo tertentu dengan maksud biar tulisannya tidak menyebabkan salah paham bagi yang membacanya. Maksudnya biar tau bahwa tulisan tersebut sedang bercanda, serius, ataupun lainnya.

Yup, kode emo terdiri dari berbagai macam-macam ekspresi. Khusus untuk emo tersenyum atau smile ada namanya tersendiri. Yaitu smiley. Jaman dulu waktu masih sedikit gadget canggih, smile biasanya ditulis dengan kode sederhana, yaitu cukup seperti ini :-) . Cara melihatnya bahu kepala miringkan ke bahu kanan. Namun sekarang saat gadget sudah mulai berkembang dengan pesatnya, keyboard smartphone sudah dilengkapi tombol tertentu yang bisa mengetik emo kelihatan lebih real. Seperti ini misalnya ?. Tidak dibutuhkan memiringkan kepala untuk bisa memahami bahwa simbol tersebut adalah emoticon tersenyum.

Meskipun digunakan pada teks, tapi bukan berarti setiap saat kita mengetik tulisan apapun boleh menyisipkannya loh. Masa’ sih kita menulis surat atau apapun yang resmi ada gituannya? Cukup gunakan pada saat anda sedang komunikasi dengan teman atau keluarga saja. Kalau digunakan untuk menulis dokumen resmi, hati-hati, hasilnya justru tampak tidak sopan atau bahkan kita sedang bercanda. Tapi, bagaimanakah kalau ternyata di lembaran uang kertas Indonesia ternyata ada emo gituannya? Bukankah uang termasuk dokumen negara karena terdapat simbol garuda? Mengapa bisa ada smileynya? Biar unik, atau lainnya?

Uang Indonesia Rp1.000,00 ada simbol smiley pada kancing baju Pattimura

Adalah uang seribu rupiah emisi 2011 yang bergambar Pangeran Kapitan Pattimura. Tepat pada kancing bajunya konon terdapat icon smilenya. Mungkin sangat kecil bahkan tidak tampak sama sekali kalau hanya dilihat dengan mata telanjang. Namun sekarang kan jaman canggih, uang bisa discan, dijadikan format foto. Setelah itu lihatnya pakai gadget, dizooom, dan akan tampaklah di sana ada sesuatu seperti gambar di atas.

Sebenarnya sudah banyak blog-blog lain bahkan web besar membahas akan hal ini. Mereka membahasnya tidak hanya untuk berbagi atau sekedar untuk mengisi blog saja biar artikelnya banyak. Bahkan diantara mereka ada yang memperdebatkannya, duh sampai segitunya. Tapi saya lihat yang memperdebatkannya cuma di grup Facebook doang sih, hehe. Kalau di forum web belum pernah lihat. Maka dari itulah, kali ini uangindonesia.com ingin ikut-ikutan bikin tulisan tentang fenomena ini. Ya, sekedar untuk memberi tanggapan atau pendapat pribadi saja.

Fakta dibalik misteri emoticon smile pada uang 1.000 rupiah Pattimura

Menurut saya sendiri itu hanyalah kebetulan saja. Sebuah gambar kancing biar ada efek cembung biasanya memang dibuat seperti ada bayangan melingkar dipinggirnya. Namun bayangan tersebut tidak dibuat melingkar penuh, hanya sebagian saja. Nah garis bayangan itulah yang membentuk seperti mulut yang sedang tersenyum lebar. Sedangkan bagian lainnya biar kelihatan garis bayangan seimbang, dikasihlah garis yang lebih pendek. Ternyata garis pendek ini membentuk seperti mata, apalagi garis pendek tersebut terputus menjadi dua bagian. Hasilnya akan tampaklah mirip emoticon smile secara sempurna.

Itulah menurut pandapat saya pribadi, hanya kebetulan saja. Tidak mungkinlah uang negara yang akan digunakan untuk transaksi secara nasional dalam waktu beberapa tahun kedepan dicetak dengan ‘main-main’ seperti itu. Apalagi uang ini adalah uang resmi, bukan uang mainan ataupun sekedar untuk souvenir. Oh ya, uang bergambar Pattimura saat ini masih laku ya meskipun keberadaannya sudah mulai jarang karena dianggap nilainya kecil dan saat ini kenaikan dolar sangat tinggi hingga membuat rupiah makin terpuruk saja. Atau dengan kata lain, uang ini belum ditarik dan dicabut dari peredarannya oleh pemerintah.

Bagaimanakah pendapat dari BI selaku pihak yang berwenang mengatur percetakan dan peredaraan uang di negeri ini? Saya cari info ke sana-sini tidak menemukan bahwa BI memberi tanggapan atau klarifikasi akan adanya kejadian ini. Mungkin menurutnya memang kebetulan saja sehingga tidak perlu dibahas lebih lanjut apalagi harus diperdebatkan. Bagi saya sendiri sih yang penting masih laku dan bisa buat jajan. Kita sebagai warga negara yang baik, biar bagaimanapun harus menjaganya, jangan dicoret-coret apalagi diedit gambar pahlawannya menjadi tokoh lain. Sangat tidak terpuji dan tindakan tidak menghormati pahlawan.

Author

Orang kaya memiliki TV kecil dan perpustakaan besar. Sedangkan orang miskin memiliki perpustakaan kecil dan TV besar. (Zig Ziglar)

Write A Comment