Dewasa ini dalam hidup tidak bisa lepas sama yang namanya jual beli dan transaksi lainnya. Untuk keperluan ini biasanya dalam suatu negara menggunakan nama uang yang sama. Seperti misalnya di Indonesia namanya rupiah. Tapi ada juga sih beberapa negara yang kompak untuk menggunakan mata uang yang sama, euro, yaitu negara-negara di kawasan uni eropa. Nah kali ini uangindonesia.com mau bahas negara Timor Leste yang katanya belum mempunyai mata uang sendiri meskipun sudah merdeka lebih dari 12 tahun. Seperti kita tau bahwa Timor Leste dulunya adalah bagian dari Indonesia. Tapi sejak tahun 2002, wilayah yang dulunya bernama Timor Timur ini resmi menjadi negara sendiri dan mengubah namanya menjadi “bau-bau” Portugis.

Apakah karena pernah menjadi bagian dari Indonesia lantas sekarang penduduk sana masih menggunakan mata yang rupiah? Atau justru karena bekas bekas jajahan portugis, maka penduduk yang menamakan negaranya mereka sendiri dengan sebutan Timor Lorosa’e ini menggunakan mata uang Portugis? Ternyata tidak. Saat ini Timor Leste menggunakan mata uang dolar Amerika. Yup benar, dolar yang sama dipakai seperti orang-orang Amerika Serikat sana. Jadi bukan seperti Singapura, Hongkong, ataupun Australia yang meskipun sama-sama menggunakan nama dolar tapi dolarnya beda simbol, kode ISO 4217, dan tentunya beda nilai kursnya. Sedangkan yang dipakai Timor Leste adalah dolar yang sama-sama bersimbol $, kode ISO 4217 USD, dan kursnya saat tulisan ini dibuat senilai Rp14.619,00

Mata uang sebagai identitas negara

Memang mata uang bisa dibilang suatu hal yang penting untuk dimiliki suatu negara. Negara tanpa mata uang mungkin perekonomiannya akan menjadi kacau. Selain sebagai alat transaksi jual beli barang dan jasa serta pelunasan hutang, mata uang juga berfungsi sebagai identitas suatu negara. Dalam tingkat internasional, biasanya sih bila suatu negara sedang membaik perekonomiannya, maka mata uang negara tersebut akan menguat bila dibanding dengan negara yang lain.

Di samping itu untuk menambah “eratnya” mata uang sebagai identitas negara masing-masing, biasanya uang dicetak dan didesain dengan disertai gambar-gambar foto pahlawan nasional. Hal ini juga bisa digunakan sebagai upaya untuk menghormati jasanya. Bahkan untuk negara Thailand saja, kalau di rupiah antara pecahan satu dengan lainnya bisa beda-beda gambar pahlawannya (ada Sukarno, Sudirman, Kapitan Pattimura, dan lain-lain), di sana hampir semuanya bergambar Raja Bhumibol Adulyadej. Begitu sangat menghormatinya, dan bahkan kalau diremas, dikepal-kepal, ataupun diinjak bisa berurusan dengan polisi bahkan kena hukuman penjara.

Oh ya yang tidak kalah penting juga, biasanya suatu negara juga ada undang-undang yang mengikat warganya untuk mengharuskan menggunakan mata uang yang resmi di negara tersebut bila sedang melakukan transaksi apapun. Tidak hanya untuk warganya saja, untuk orang asing pun berlaku. Misalnya Indonesia sendiri punya aturan siapapun yang bertansaksi di wilayah NKRI, baik WNI, WNA, bule, arab, dan ras apapun wajib menggunakan rupiah. Bahkan jika kamu belanja di warung kecil ataupun supermarket dan oleh kasirnya dikasih kembalian dengan permen karena alasan tidak ada uang receh, kasir tersebut pun sebenarnya bisa dilaporkan ke pihak yang berwajib (polisi dan BI).

Nah bagaimana dengan Timor Leste?

Benarkah mata uang Timor Leste sekarang belum punya?

Seperti itulah beritanya. Saya sendiri sudah cari-cari info kesana sini katanya segala transaksi di sana didominasi dengan pembayaran menggunakan mata uang dolar AS. Ada juga sih yang menggunakan rupiah di daerah-daerah yang lebih ke pedalaman. Mungkin dulunya sudah terbiasa menggunakan rupiah kali ya…

Tapi taukah kamu, bahwa saat saya baca salah satu artikel di blognya orang Timor Leste (menggunakan bahasa Indonesia, biar bagaimanapun sampai saat ini banyak diantara mereka yang masih menggunakan bahasa Indonesia meskipun bahasa resminya Tetun dan Portugis), sebenarnya negara yang dipimpin oleh Taur Matan Ruak juga sudah menggunakan mata uang lokal bernama Centavos. Saat ini mata uang tersebut masih dicetak terbatas dalam bentuk koin saja, dalam bentuk kertas belum ada. Kabarnya mata uang inilah yang akan digunakan sebagai mata uang resminya.

Namun dari pada terburu-buru meresmikan mata uang, Timor Leste lebih memilih untuk menstabilkan ekonominya dulu. Hal ini dilakukan karena masih merupakan negara baru dan ini juga ada pemikiran /perkiraan mengenai masa depan ASEAN. Biar bagimanapun lokasi Timor Leste masih dalam kawasan ASEAN dan menurutnya bukan tidak mungkin suatu saat ASEAN akan menciptakan mata uang tunggal yang akan digunakan oleh seluruh anggotanya. Ya seperti Euro itu loh yang digunakan sebagai mata uang tunggal pada negara-negara anggota uni eropa sana. Nah bila hal ini terjadi pada ASEAN, maka Timor Leste akan secara langsung menggunakan mata uang tunggal saja tanpa perlu membuat mata uang resmi terlebih dahulu.

Itulah sekilas tulisan yang pernah saya baca pada blog milik orang Timor Leste yang kebetulan menggunakan bahasa Indonesia dan membahas mata uang Timor Leste yang sampai saat ini sudah 12 tahun merdeka namun belum memiliki mata uang resmi. Apapun keputusannya tentu ada baiknya kita menghormati saja dan tidak usah membandingkan dengan Sudan Selatan yang saat merdeka pada tahun 2011, di tahun itu juga menerbitkan Pound Sudan (SSP) sebagai mata uangnya.

Author

Orang kaya memiliki TV kecil dan perpustakaan besar. Sedangkan orang miskin memiliki perpustakaan kecil dan TV besar. (Zig Ziglar)

Write A Comment