Kartu ATM rusak: penyebab, cara urus, dan biaya gantinya? – Saya yakin hampir semua orang pernah melihat kartu ATM atau kartu yang kepanjangannya Automatic Teller Machine. Bank manapun yang menerbitkan, baik BCA, BNI, BRI, MANDIRI, maupun lainnya, mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Wujudnya persegi panjang, tipis dan terbuat dari bahan plastik. Di bagian salah satu sisi permukaannya terdapat pita hitam / magnetic strip yang fungsinya untuk menyimpan data. Jika anda coba memegangnya hanya dengan jempol dan telunjuk di dua sisi samping kartu yang berbeda, kemudian menekan dengan maksud mengecek kelenturannya, maka tidak dibutuhkan tenaga banyak untuk membuat kartu yang biasa juga disebut kartu debit ini melengkung. Kalau terus dipaksakan bisa patah.

Saya pernah iseng-iseng ‘bongkar’ kartu ATM karena penasaran isinya apa saja. Saya berani melakukan percobaan itu karena kebetulan punya kartu ATM BRI yang sudah kadaluarsa. Seperti yang dikatakan di atas, saya tidak perlu ngotot untuk membuat debit card melengkung kemudian patah namun belum terputus jadi dua bagian terpisah. Di pinggiran retakannya terkelupas sedikit plastik tipis. Jika saya teruskan mengelupas secara keseluruhan ternyata pita hitam penyimpan data hanya tertempel di bagian luar plastik, tidak tertanam di dalam kartu seperti layaknya chip SIM card operator telepon. Jadi seandainya kita menggoreskan benda tajam, magnetic strip itu juga mudah rusak.

Oke di atas adalah perusakan kartu ATM secara sengaja. Intinya fisik kartu debit ini tidak kuat-kuat amat. Dengan penggunaan dan penyimpanan yang salah bisa saja kita merusaknya secara tidak sengaja. Kalau sudah rusak tentu tidak bisa digunakan lagi. Maka dari itu kali ini uangindonesia.com akan coba membahas lebih detail apa saja penyebab kartu ATM rusak dan bagaimana cara mengurusnya ke bank agar dapat ganti baru, serta info berapa biayanya di bank MANDIRI, BRI, BNI, dan BCA.

Baca lainnya: Benarkah memasukkan PIN terbalik, ATM bisa mengeluarkan bunyi alarm?

Penyebab kartu ATM rusak dan efeknya

  • PIN terblokir. Untuk bisa mengakses rekening bank melalui ATM, kita membutuhkan kunci angka 6 digit yang biasa kita sebut PIN. Kalau masukkan PIN salah 3 kali berturut-turut maka kartu ATM akan terblokir. Menurut saya terblokir juga termasuk salah satu jenis kerusakan pada kartu ATM, atau setidaknya cacat lah. Untuk mengatasinya silakan baca: https://uangindonesia.com/search/ATM+terblokir
  • Kartu ATM basah. Memang benar kartu ATM terbuat dari benda yang kalau basah kena air akan sangat mudah untuk keringkan. Tinggal angkat kemudian lap pakai kain beberapa kali usapan saja sudah bersih kembali. Kalau basahnya sebentar seperti itu tidaklah berakibat rusak. Namun yang jadi masalah kalau kartu ATM terendam dalam waktu lama, atau tersimpan dalam dompet yang lembab berbulan-bulan. Tentulah hal itu akan mempengaruhinya.
  • Kartu ATM kena panas. Hampir sama seperti poin ke-2 di atas. Kartu ATM akan rusak kalau terkena suhu panas dalam waktu sekian. Namun kalau rusaknya karena terbakar api sudah pasti akan rusak dan tidak bisa digunakan kembali saat itu juga.
  • Kartu ATM tertimpa benda berat. Seandainya tertimpa namun fisik kartu ATM tidak ada yang cacat, kemungkinan besar kartu ATM masih bisa digunakan normal sebagaimana fungsinya. Tapi kalau sudah sampai ‘melukai’ fisik, apalagi pada bagian pita hitam bisa dipastikan kartu ATM tidak bisa digunakan lagi.
  • Kartu ATM retak. Retaknya kartu ATM yang disebabkan faktor tidak sengaja misalnya kedudukan saat anda mengantonginya di saku belakang celana. Tanpa ingat sedang mengantonginya, tiba-tiba saja ingin duduk tapi tidak ada bangku. Yang ada cuma benda keras dan itu pun tidak rata/datar. Keretakan lain bisa juga disebabkan karena buat mainan anak-anak.
  • Kartu ATM terkena magnet. Pernah dengar kabar burung yang bilang kalau kartu ATM/ kartu kredit terkena magnet bisa rusak? Ternyata kabar tersebut ada benarnya juga. Namun tetap sama pada poin ke-2 dan 3 sebelumnya. Kartu ATM kena magnet yang daya tariknya paling kuat sekalipun tidak serta merta langsung rusak. Yang menyebabkan rusak adalah kalau kena magnet dalam waktu yang cukup lama.

Mungkin pembaca ada yang penasaran apa alasannya kartu ATM kena magnet bisa rusak? Jawabannya adalah karena pita hitam pada kartu ATM terbuat juga dari magnetic strip. Seandainya kena magnet dalam waktu lama bisa menyebabkan berubahnya susunan-susunan magnet pada kartu ATM.

Itu beberapa contoh penyebab dan jenis kerusakan pada kartu ATM . Sedangkan efek kalau kartu ATM rusak di bagian pita hitam maka mesin tidak akan bisa membaca data yang tersimpan di situ. Bila rusaknya di bagian plastik maka bisa jadi akan mengganggu kinerjanya saat di masukan ke dalam mesin. Tapi kalau masalah saldo yang ada dalam rekening akan tetap utuh dan aman.

Artikel terkait: Pakai cara ini bila ATM tidak mengeluarkan struk

Cara mengurus kartu ATM rusak di bank BCA, BNI, BRI, MANDIRI, dan lainnya

Kalau kartu ATM sudah rusak maka tidak bisa diperbaiki lagi. Jangankan rusak fisik, hanya PIN terblokir pun beberapa bank mengharuskan untuk mengganti kartu ATM baru. Nah cara untuk dapat yang baru itulah kita harus mendatangi kantor cabang bank masing-masing. Tentunya dengan berbagai syarat yang harus di bawa juga, antara lain:

  1. Kartu identitas (KTP/SIM/PASPOR).
  2. Buku tabungan sebagai bukti kepemilikan rekening.
  3. Kartu ATM yang rusak sebagai bukti kerusakan.

Tidak seperti cara mengurus kartu ATM hilang yang harus ada surat kehilangan dari polisi, mengurus kartu ATM rusak tergolong lebih mudah karena tidak dibutuhkan surat keterangan apapun dari pihak luar. Asal ketiga syarat di atas terpenuhi bisa langsung datang ke kantor cabang masing-masing. Namun meskipun kita bisa datang di unit wilayah manapun, kalau bisa pilihlah kantor cabang tempat anda dulu buka rekening.

Mengurus kartu ATM hilang tidak bisa dilakukan oleh petugas bagian teller. Teller hanya melayani setor dan tarik tunai saja. Maka dari itu temuilah petugas bagian Customer Service. Petugas ini biasanya melayani buka rekening baru juga. Atau kalau tidak, bisanya meja kerja kerjanya berdampingan. Nah sewaktu sampai ke sana ambil nomor antreannya pilihlah di bagian ini. Kalau bingung jangan malu-malu untuk tanyakan pada satpam karena biasanya stand by dekat pintu masuk.

Bila nomor antrean anda sudah dapat giliran untuk menghadap CS, sambil serahkan syarat-syarat di atas katakan juga padanya bahwa anda ingin mengurus kartu ATM yang rusak. Lalu petugas akan mengecek dan langsung memprosesnya bila semua data cocok. Kemudian anda akan dikasih formulir yang harus diisi sebagai bukti permohonan bahwa anda mengajukan pergantian kartu ATM baru karena kartu lama rusak. Mungkin anda harus membayar meterai sebesar 6.000 rupiah yang akan ditempel di formulir tersebut. Namun bila anda lupa bawa uang kecil maka biaya tersebut bisa potong saldo saja.

Ada dua pilihan yang CS berikan. Yang pertama kartu ATM bisa jadi saat itu juga (instan). Yang kedua kartu baru bisa jadi seminggu kemudian. Kalau anda pilih yang ke-2, minggu depan anda harus datang lagi ke situ untuk ambil kartu ATM baru. Kelebihannya iyalah nama anda akan tercetak pada permukaan kartu ATM. Namun bila anda malas atau tidak banyak waktu, pilih saja pilihan yang pertama. Masalah fitur dan layanan tidak ada bedanya.

Baca juga: Penyebab kartu tertelan mesin dan cara mengurusinya

Biaya ganti kartu ATM baru karena rusak di bank MANDIRI, BCA, BNI, dan BRI

Biaya ganti kartu ATM baru bisa berbeda-beda tergantung masing-masing bank. Ada yang gratis ada pula yang bayar. Namun anda tidak perlu kuatir biasanya cuma berkisar antara Rp0,00 – Rp25.000,00 saja.

Bila anda tidak membawa uang, biaya tersebut bisa ditotal dengan harga meterai dan kemudian bayarnya dengan cara potong saldo di rekening anda.

Demikianlah artikel kali ini yang membahas tentang penyebab kartu ATM rusak, cara dan biaya mengurusnya biar dapat kartu ATM baru yang bisa digunakan kembali. Di bank manapun entah BCA, BNI, BRI, MANDIRI dan lainnya secara garis besar aturannya sama.

Author

Orang kaya memiliki TV kecil dan perpustakaan besar. Sedangkan orang miskin memiliki perpustakaan kecil dan TV besar. (Zig Ziglar)