Mitos adalah cerita yang sebenarnya tidak benar. Namun dituturkan secara turun menurun dari nenek moyang, maka tak heran banyak orang yang mempercayainya sebagai fakta. Cerita mitos sebenarnya disebarluaskan biar menjadi pelajaran pada sebuah komunitas tertentu.

Orang Cina merupakan orang yang sangat menghargai tradisi leluhur. Dari teman-teman saya yang kebetulan keturunan Tionghoa saya melihat kehidupan sehari-hari mereka sangat mematuhi ajaran tradisi dari orang tua dan berusaha keras untuk tidak melanggarnya. Kalau melanggarnya, konon ada konsekuensinya entah itu sial, miskin, atau sebagainya.

Nah kali ini saya mau menceritakan salah satu mitos orang Cina tentang celana dalam dalam bekas pakai harus dicuci sendiri. Konon kalau dicucikan, rezeki yang punya CD tersebut bisa pindah ke orang yang mencucinya. Kira-kira kenapa ya? Berikut cerita lengkap dan alasannya.

Jangan pernah mau celana dalam bekas pakai dicucikan orang lain, rejeki bisa pergi

Ceritanya saya punya bos yang kebetulan keturunan Tionghoa dan lahir di Kalimantan. Meski sekarang tinggal di Jakarta dan cara berfikirnya modern atau logis, namun soal mitos celana dalam ini dia sangat teguh memegangnya.

Karena sudah kenal dekat, pada suatu malam saya nginep di rumahnya. Kebetulan saat itu sedang hujan dan bos sedang pergi keluar. Saya masuk dan disambut oleh pembantunya.

Setelah beberapa jam kemudian, bos pulang dengan basah kuyup karena kehujanan. Setelah masuk rumah dia langsung mandi dan merendam pakaiannya. Setelah itu menemui saya dan nonton TV bareng.

Mungkin mau buang air atau apa, dia kembali ke kamar mandi. Sesampainya bos di sana, saya dengar, dia marah besar dan ngomong keras banget. Karena penasaran apa yang sedang terjadi, akhirnya saya nyelonong masuk ke kamar mandinya. Ternyata dia sedang mengomeli pembantunya yang sedang mencucikan celana dalam bekas pakai punya majikannya.

Emosinya sangat tinggi hinga tidak ada yang berani melawan. Sementara itu pembantunya cuma diam dan bingung apa kesalahannya. Mungkin pikirnya mencuci adalah tugasnya, kenapa harus dimarahi?. Yang berani mengajak bicara cuma istrinya. Mereka ngobrol pakai bahasa mereka sendiri yang saya tidak tau artinya apa.

Setelah emosi meredam, barulah saya beranikan diri untuk bertanya. Bos pun menjelaskan, katanya kalau celana dalam dicucikan orang lain, rezekinya bisa pindah ke orang yang mencucinya. Maka dari itu celana dalam harus dicuci oleh sendiri atau istri. Sedangkan pembantu hanya boleh mencuci pakaian luar saja.

Dikasih tau seperti itu, saya hanya manggut-manggut saja meskipun dalam hati mengatakan aneh. Untuk meyakinkan saya sendiri akan mitos tersebut, beberapa hari kemudian saya tanya ke teman Cina lainnya. Kebetulan dia berasal dari kepulauan Riau. Dan ternyata tradisi dia juga sama seperti itu. Bahkan dia menceritakan mitos-mitos lainnya. Tapi yang saya ingat cuma satu yaitu, kalau ada orang lain sedang menyapu dan sapunya kena kaki kita, kita bisa kena sial selama 3 tahun. Bahkan menurut ceritanya pernah ada kejadian seperti itu dan yang menyapu dimarahi sampai dipukul. Mungkin sebagai balasan ngasih sial selama 3 tahun kali….

Baca juga: Mengapa hari imlek hujan lambang kemakmuran warga Tionghoa?

Benarkah mitos celana dalam dicuci orang lain, rezeki bisa pindah tangan?

Tulisan berikut hanyalah menurut pendapat saya pribadi. Jadi kalau ada salah saya minta maaf dan mohon bersedia mengoreksi lewat kolom komentar di bawah ini.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, mitos adalah cerita yang kepastiannya tidak ada. Mitos tersebut sengaja dituturkan turun menurun dari nenek moyang dengan tujuan memberi pelajaran. Seperti misalnya, celana dalam adalah benda pribadi, maka sebaiknya dicuci sendiri atau istrinya, jangan orang lain. Atau bisa juga celana dalam adalah benda yang kotor, maka jangan pernah nyuruh orang lain untuk mencucikannya meskipun pembantu. (Tapi anak yang masih bocah, katanya masih boleh dicucikan oleh orang tuanya).

Sebagai orang yang percaya tuhan, kita harus percaya bahwa rezeki telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Untuk mendapatkan rejeki yang lebih tentu harus lebih banyak usaha dan bekerja. Sedangkan mitos celana dalam bekas pakai seperti di atas, kita ambil pelajaran sisi positifnya saja. Gimana? Setuju saja deh…

Author

Orang kaya memiliki TV kecil dan perpustakaan besar. Sedangkan orang miskin memiliki perpustakaan kecil dan TV besar. (Zig Ziglar)

Write A Comment