Gambar di atas merupakan contoh penulisan angka mata uang rupiah yang benar sesuai EBI. Bagi yang belum tahu, EBI adalah kependekan dari Ejaan Bahasa Indonesia. Pedoman ini berlaku sejak 2015 menggantikan EyD atau Ejaan yang Disempurnakan.

Misal penulisan uang terbilang seribu rupiah. Urutan benar yaitu: bagian paling depan (kiri) yakni simbol rupiah (Rp), kemudian diikuti nominal 1.000, dan paling belakang dua nol (00) yang sebelumnya disisipi tanda koma terlebih dahulu.

Mungkin Anda bertanya mengapa setelah Rp tidak ada spasi, ribuan pakai titik, dan bagian akhir tidak pakai koma strip (,-) saja. Tenang, semua akan dijelaskan uangindonesia.com sangat lengkap dan detail di bawah.

Penjelasan cara menulis angka uang rupiah/Rp yang benar

Dalam hal ini Rp bukan singkatan rupiah, melainkan simbol atau tanda mata uang. Sama seperti $ (dolar), ¥ (yen), € (euro), dan sebagainya. Sehingga penulisan tidak perlu tanda titik. Silakan baca link untuk melihat simbol uang dari negara lain yang mirip singkatan. Jadi, Rp.1.000,00 jelas salah.

Mengapa antara Rp dan bilangan angka utama tidak dikasih spasi? Saya kurang tahu alasannya. Dengar-dengar, untuk menghindari penambahan digit. Bayangkan Rp 1.000,00 diedit orang iseng menjadi Rp91.000,00. Selisih jumlah lumayan banyak, bukan?

Penjelasan berikutnya soal nominal. Baik aturan baku EyD ataupun EBI, penulisan jumlah ribuan dan kelipatannya harus dipisah tanda titik. Contoh 1.000, 2.000, 10.000, 3.000.000, 100.000.000, 1.000.000.000, dan seterusnya hingga angka-angka dengan nama jarang diketahui orang. Sedangkan satuan, puluhan, dan ratusan tidak.

Bagaimana dengan tahun “2020”? Mengapa tidak pakai titik padahal ribuan? Angka 2020 menyatakan urutan, bukan jumlah benda, uang, atau satuan harga. Begitu pula pada tabel. Nomor urutan ke bawah atau samping tidak perlu pemisah ribuan tanda titik.

Terakhir tentang dua nol di belakang angka utama. Guna 00 untuk penegasan bahwa uang tersebut benar-benar bulat seribu rupiah. Tidak kurang atau lebih, baik sepeser maupun sesen. Sekadar informasi tambahan, sen merupakan pecahan yang nilainya di bawah rupiah.

Penulisan nominal pada gambar uang

Berdasarkan penjelasan atas, penulisan jumlah uang dalam bentuk rupiah yang benar yaitu (contoh) Rp1.000,00. Sedangkan angka tahun 2020 tidak butuh titik pemisah ribuan. Hal ini karena 2020 merupakan urutan, bukan jumlah. Lalu bagaimana pada gambar di bawah ini?

Uang Indonesia seratus ribu rupiah
Uang Indonesia seratus ribu rupiah

Semua pecahan uang rupiah tidak menggunakan pemisah titik. Baik seribu, dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu, lima puluh ribu, sampai terbesar seratus ribu. Saya tidak tahu mengapa. Mungkin angka-angka tersebut tidak menyatakan jumlah, tetapi urutan denominasi.

Saya coba bandingkan dengan uang negara lain. Dolar Amerika jelas tidak bisa karena nominal terbesar cuma seratus dolar. Sedangkan uang negara lain yang memiliki nominal gede-gede, mayoritas seperti rupiah: tidak disertakan tanda titik pemisah ribuan.

Uang India seribu rupee

Angka tertera pada uang di bawah ini tidak menggunakan titik. Akan tetapi terdapat spasi untuk memisahkan ribuan.

Uang dolar Zimbabwe
Uang dolar Zimbabwe yang sudah tidak digunakan lagi

Dari sekian banyak mencari akhirnya menemukan ini. Uang dari Vietnam. Setelah cek, dari nominal 10.000 sampai 500.000 dong menggunakan pemisah ribuan semua.

Uang lima ratus ribu dong Vietnam
Uang lima ratus ribu dong Vietnam

Penulisan uang rupiah dengan terbilang

Penulisan uang baik angka maupun huruf sama-sama baku. Tentu saja dengan syarat menggunakan aturan yang benar. Misal Rp1.000,00 terbilang seribu rupiah, bukan Rp seribu rupiah. Tanda mata uang rupiah Rp tidak perlu disertakan lagi.

Angka dan terbilang tidak perlu ditulis barengan. Cukup pilih salah satu. Kecuali pada dokumen resmi atau hal lain yang dibutuhkan. Contohnya kuitansi, slip setoran bank, dan sebagainya. Sedangkan nominal jumlah besar bisa dikombinasikan. Misal Rp100.000,00 menjadi Rp100 ribu.

Penulisan mata uang rupiah dalam skala internasional

Aturan di atas berlaku resmi secara nasional. Dalam skala internasional masih bisa dipakai meskipun penulisan mata uang asing memiliki sedikit perbedaan. Dolar misalnya. Perbedaan terletak pada posisi titik dan koma.

Contoh:

  • Rp1.000,00 (seribu rupiah)
  • $1,000.00 (seribu dolar)

Sistem pemisah ribuan Indonesia menggunakan titik. Sedangkan koma digunakan untuk sen/desimal. Jika dibandingkan, terbalik dengan Amerika. Mengapa bisa begitu? Indonesia mengikuti sistem Belanda. Negara tersebut dulu menjajah sini. Sehingga masih ada sisa-sisa pengaruhnya.

Penggunaan IDR dan K pada uang dan angka

IDR kependekan dari Indonesian Rupiah. IDR adalah kode ISO 4217 dan merupakan standar internasional untuk menyatakan mata uang negara kita. Jika Anda penasaran bagaimana rangkaian ketiga huruf kapital itu terbentuk, silakan baca link di atas.

Lalu, bagaimana cara penulisan baku IDR sesuai EBI? Apakah sama seperti simbol uang Rp? Beberapa negara menulisnya di depan atau belakang. Contoh IDR 1.000 atau 1.000 IDR. Sampai saat ini penggunaan IDR belum ditetapkan secara EyD apalagi EBI. Namun sesuai hukum D-M, penempatan yang benar yaitu 1.000 IDR.

Penulisan uang yang benar sesuai aturan belum tentu baik. Maksudnya, kadang justru membuat keliru. Contohnya posisi titik dan koma tadi. Bukan tidak mungkin orang asing mengira 1.000 IDR adalah satu rupiah. Belum lagi kalau seratus rupiah ditulis ala versi mereka. Rp100.00? Kita yang bingung.

Dengan alasan itu beberapa orang menulis uang rupiah dengan cara tidak benar. Umumnya pada label harga. Rp1.000,00 banyak ditulis Rp1.000,- (menggunakan koma strip). Dan sekarang lumrah juga pemakaian K, M, dan sejenisnya. Sebut saja contoh “IDR 1K“.

Author

Uang tanpa pengetahuan selalu berbahaya. (Napoleon Hill)

Write A Comment