Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan uang palsu? – Zaman sekarang fungsi uang sangat vital. Hampir semua barang di dunia ini bisa dibeli dengannya. Tak heran setiap orang jadi membutuhkan dan setiap hari berusaha memperolehnya. Meski sudah memiliki uang cukup pun, mereka tetap saja merasa kurang dan ingin lebih dan lebih. Akhirnya sebagian orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan benda yang berfungsi sebagai alat pembayaran itu.

Mengingat bahan pembuatannya yang berupa kertas, ada saja sebagian orang atau kelompok yang berpikiran untuk memalsukannya. Apalagi didukung dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini membuat mereka dengan mudah memperoleh alat cetak yang bisa memproduksi uang palsu mirip seperti aslinya. Setelah jadi mereka tinggal mengedarkan saja entah bagaimana caranya biar tidak ketahuan. Biasanya sih buat belanja di warung kecil yang penjualnya tua pada malam hari. Sehingga waktu pembayaran, uang tidak begitu diperhatikan. Atau bisa juga mereka buka jasa penukaran uang di pinggir jalan-jalan. Menjelang hari besar idul fitri atau lainnya, money changer seperti ini banyak yang rebutan.

Meskipun kita bukan pembuat uang palsu, namun karena uang berputar (sirkulasi), bisa saja suatu saat kita dapat giliran memiliknya dengan tidak sengaja. Jika ingin membelanjakan kembali agak sedikit susah karena kebanyakan penjual sudah memiliki lampu ultraviolet yang berfungsi untuk mendeteksi uang. Kalau dicurigai tidak asli, mereka biasanya menolak. Jadi harus bagaimana dong, apakah harus membelanjakannya malam-malam di warung kecil yang penjualnya sudah tua? Hmmm…saya tidak tega.

Baca lainnya: Syarat menggunakan uang asing di wilayah Indonesia

Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan uang palsu

Seperti diketahui sebelumnya. Kalau punya uang rusak namun bukan palsu, kita masih bisa menukarnya di bank dan mendapatkan ganti uang baru dengan jumlah nominal yang sama. Atas dasar ini saya jadi berfikir apakah uang palsu juga bisa ditukar di bank dan mendapatkan ganti yang asli? Ternyata jawabannya tidak. Bank Indonesia mungkin saja menerima upal itu, namun tidak bersedia untuk menggantinya dengan uang yang asli.

Simak juga: Syarat penukaran uang rusak di BI biar dapat ganti uang baru

Kira-kira begitulah saran dari BI. Bila anda memiliki uang palsu sebaiknya laporkan polisi atau serahkan di BI. Nantinya uang itu untuk bukti penyelidikan dan menghentikan peredaran uang palsu yang lebih luas. Alasan BI tidak menggantinya dengan uang asli karena takutnya nanti banyak orang berbondong-bondong datang menukarnya, termasuk pembuat uang palsu juga.

Banyak ruginya kalau kita mendapatkan uang tidak asli. Kalau cuma selembar dan nominalnya kecil sih tidak apa-apa. Tapi bagaimana kalau kita memilikinya dalam jumlah banyak? Bisa tekor jadinya. Maka dari itulah sebelum menerima uang dari siapaun, kita harus hati-hati. Dan berikut ini uangindonesia.com kasih sedikit tipsnya.

Tips agar kita tidak mendapatkan uang palsu

Agar kita tidak mengalami kerugian karena terlanjur memiliki uang tidak asli, maka jalan satu-satunya harus teliti sebelum menerima uang dari siapaun. Bagaimana caranya? Simak berikut ini: Yang pertama jika kita mau menerima uang harus diteliti dulu. Sudah tau kan caranya? Yaitu 3D alias Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Lebih detailnya silakan baca: Cara mendeteksi uang palsu.

Yang kedua jika anda mempunyai lampu ultra violet, itu akan lebih bagus lagi. Gunakanlah alat itu setiap kali anda mau menerima uang. Apalagi jika anda seorang penjual, benda ini wajib anda miliki. Yang ketiga adalah hindari menukarkan uang di money changer pinggir jalan. Kalau butuh menukar uang dalam jumlah banyak, lakukanlah di bank agar lebih aman. Yang keempat: kalau transaksi jumlah besar, sebisa mungkin jangan pakai uang tunai. Tapi gunakanlah uang digital seperti transfer bank misalnya.

Begitulah hal yang harus dilakukan kalau mendapatkan uang palsu. Semoga bermanfaat dan membuat kita lebih hati-hati dalam setiap melakukan transaksi yang menggunakan uang ini. Baca selanjutnya: Ciri-ciri uang asli dan palsu.

Author

Orang kaya memiliki TV kecil dan perpustakaan besar. Sedangkan orang miskin memiliki perpustakaan kecil dan TV besar. (Zig Ziglar)

Write A Comment