Saya yakin hampir semua anak menyambut lebaran dengan sukacita. Bagimana tidak, selain selesainya kewajiban puasa, sudah pasti mereka akan dibelikan baju baru, banyak tersedia makanan di rumah, dikasih “angpau” dari kerabat, dan sebagainya. Jelasnya, mereka dapat menikmati semua tanpa perlu memikirkan biaya yang harus dikeluarkan.

Berbeda dengan para orang tua. Kalau ada rezeki berlebih memang bisa merasa tenang. Namun, kalau pas-pasan dan tidak dapat THR, bisa pusing memikirkannya. Sayangnya, baik yang banyak ataupun sedikit rezekinya, kurang lebih sama harus mengeluarkan biaya berikut saat merayakan hari raya lebaran Idulfitri tersebut.

Baca juga: 8 peluang bisnis pada bulan Ramadan untuk menambah penghasilan uang

7 pengeluaran menjelang lebaran yang harus disiapkan

Meskipun biaya untuk keperluan Idulfitri bisa lebih besar daripada hari biasa, tetapi tenang saja. Saat Hari Kemenangan itu tiba biasanya ada saja rezeki menghampiri. Selain membayangkan senang-senang silaturahmi berkumpul dengan sanak saudara, jangan lupakan juga pengeluaran-pengeluaran seperti yang uangindonesia.com rangkum di bawah ini.

1. Zakat

Hukum mengeluarkan zakat bagi muslim yang mampu adalah wajib. Bagi yang tidak, tidak diwajibkan tetapi justru akan menerima zakat dari orang lain. Waktu yang tepat membayar zakat adalah sebelum salat Id. Kalau di daerah saya biasanya saat malam takbiran.

Kalau tidak salah ingat, sebenarnya zakat ada beberapa jenis. Di antaranya Zakat Fitrah, Zakat Maal, Zakat Profesi, dan lainnya. Kadar yang harus dikeluarkan untuk masing-masing zakat tersebut sebenarnya tidak berat-berat amat, hanya sedikit atau sekian persen saja. Biar lebih jelasnya silakan tanya kepada pak ustaz saja, hehe.

2. Belanja pakaian baru

Pengeluaran ini seperti yang saya sedikit bahas pada awal. Lebaran identik dengan pakaian baru. Padahal sebenarnya tidak harus begitu. Pakaian lama pun asal layak masih bisa digunakan menyambut hari Kemenagan itu. Namun untuk zaman sekarang, khususnya anak-anak sepertinya kudu membeli baju baru.

Umumnya orang-orang membeli pakaian untuk keperluan Idulfitri lebih bagus dan tentu saja mahal daripada pakaian untuk hari biasa. Oke, ini wajar. Akan tetapi, yang membuat saya berpikir bahwa pengeluaran ini harus disiapkan adalah penjual pakaian pasti akan menaikkan harga jualan mereka pada moment seperti ini. Padahal, baju yang sama jika dibeli pada hari biasa harganya bisa lebih murah.

3. Keperluan makanan dan minuman

Meskipun agama melarang berlebihan, tetapi kebanyakan orang merayakan lebaran uang berapa pun bisa habis kalau tidak pintar-pintar mengatur. Dan salah satu yang lumayan boros dalam hal ini adalah untuk keperluan makanan dan minuman yang selain untuk dimakan sendiri juga untuk menyambut tamu, sanak saudara, dan tetangga.

Pasti Anda sudah terbiasa dengan pemandangan makanan lebaran seperti lontong, ketupat, sayur opor ayam, dan sebagainya. Sudah begitu, di meja tidak ketinggalan aneka jajan dan kue. Terakhir masih terasa kurang juga kalau belum ada minunam kaleng, sirup, dan lain-lain. Padahal, jika dipikir-pikir, itu semua tidak bakal habis. Pasti sisa sampai berhari hari, bahkan ada yang dibuang.

Baca juga: Fakta perjalanan haji orang paling kaya (Raja Mansa Musa) yang mengagumkan dunia

4. Mudik

Bagi perantau atau yang masih punya keluarga di kampung, mudik menjelang lebaran sudah sepertu kewajiban. Mereka harus pulang kampung menemui ibu, bapak, dan sudara lain untuk silaturahmi, salam-salaman sambil saling berucap “mohon maaf lahir dan batin”.

Tidak dapat dipungkiri, ongkos mudik lumayan mahal juga. Apalagi jika mepet hari H. Selain harga tiket yang sudah pasti lebih mahal, biaya-biaya lain seperti oleh-oleh dan lainnya selama perjalanan juga akan bertambah. Karena perjalanan juga akan lebih lama akibat macet.

5. Biaya selama tinggal di kampung

Biaya yang dikeluarkan saat merayakan lebaran tidak berhenti sampai saat mudik saja. Selama tinggal di kampung pun sudah pasti ada biaya lain yang harus dikeluarkan. Mungkin sebagian ada yang tinggal di rumah orang tua atau saudara, tetapi tidak berarti semua kebutuhan hidup ditanggung oleh mereka. Bisa malu kalau sampai begitu.

Apalagi rata-rata orang mudik lamanya seminggu. Bayangkan saja selama itu pasti menganggur-angguran, malas-malasan, tetapi tetap butuh makan dan minum. Belum lagi kalau punya keponakan dan sepupu yang masih kecil-kecil, pasti tidak enak jika tidak memberi “angpau”.

6. Biaya pengganti pembantu rumah tangga

Saat lebaran tiba, orang-orang yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga pasti akan izin libur untuk pulang kampung. Bagi yang terbiasa hidup dilayani, kepulangan mereka pasti akan membuat Anda repot. Maka mau tidak mau harus mencari pengganti pembantu selama lebaran.

Kabar buruknya, gaji pembantu pengganti khusus lebaran sangatlah mahal. Mereka mematok harga bisa 2-3 kali lipat dari pembantu biasa. Apa mau dikata, mereka mengerjakan itu juga berat. Bayangkan saja, hari raya yang seharusnya libur tetapi mereka tetap kerja. Sudah begitu, harus rela meninggalkan anak, suami, dan anggota keluarga lain.

7. Dana cadangan

Perlukah harus menyediakan dana cadangan saat lebaran? Saya kira perlu. Bahkan kalau bisa dalam bentuk uang cash. Mengapa? Karena saat lebaran biasanya semua bank tidak beroperasi. Kalau butuh uang mendadak pasti akan susah. Memang masih bisa tarik tunai melalui ATM atau kartu kredit, tetapi bagaimana kalau sedang rusak, hilang, atau terblokir?

Seandainya dana cadangan tidak terpakai pun masih bisa kita gunakan untuk pasca lebaran. Kurang lebih seminggu setelahnya pasti kehidupan akan berjalan seperti biasanya lagi yang butuh bayar ini dan itu. Padahal, saat lebaran sendiri kita sudah mengeluarkan uang lebih. Nah, dana cadangan ini bisa kita gunakan. Lumayan bukan daripada hutang tetangga?

Itulah daftar pengeluaran yang umumnya harus dikeluarkan menjelang dan sesudah hari raya lebaran Idulfitri. Selain tujuh poin di atas saya yakin masih ada yang lain lagi tergantung orang dengan masing-masing kebutuhannya. Jika Anda ingin menambahkan, jangan ragu untuk berkomentar di bawah ini ya.

Selanjutnya baca: Cara mengatasi kartu ATM terblokir pada masing-masing bank

Author

Orang kaya memiliki TV kecil dan perpustakaan besar. Sedangkan orang miskin memiliki perpustakaan kecil dan TV besar. (Zig Ziglar)

Write A Comment